HALOJABAR.COM– Kurban merupakan ibadah yang mulia bagi orang Islam. Dikatakan, hewan-hewan itu kelak akan menjadi kendaraan (seorang yang kurban) di Shirothol Mustaqim.
Lalu, sejarah kurban berawal dari lahirnya nabi Isma’il As. Sewaktu Nabi Isma’il As mencapai usia remaja, Nabi Ibrahim As mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih puteranya Isma’il .
Tentu mimpi seorang nabi adalah salah satu dari cara turunnya wahyu Allah SWT. Maka perintah yang diterimanya dalam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim As.
Nabi Ibrahim As pun akhirnya menyampaikan isi mimpinya kepada Isma’il untuk melaksanakan perintah Allah SWT untuk menyembelihnya.
Ketaqwaan yang tertanam dibenak Ismail terlihat ketika iya setuju dan mau untuk mengikuti apa yang terjadi dalam mimpi sang ayah, yakni menyembelih Ismail.
Namun, pada saat Nabi Ibrahim AS hendak melaksanakan perintah tersebut, Allah SWT menggantinya dengan seekor domba. Sejak saat itu, umat Islam di seluruh dunia memperingati peristiwa ini dengan melaksanakan ibadah kurban setiap tahunnya pada bulan Dzulhijjah.
Rukun Menyembelih Hewan Kurban
Penyembelihan hewan kurban, tentu telah diatur sedemikian rupa oleh syari’at Islam. Hal ini melingkupi waktu, tempat, jenis-jenis hewan yang disembelih beserta umurnya dan kepada siapa daging kurban itu dibagikan.
Selanjutnya, seperti dilansir dari yatimmandiri.org, terdapat beberapa rukun dalam menyembelih hewan kurban sesuai syariat Islam. Hal ini agar ibadah kurban bisa sah dan dagingnya halal untuk dimakan.
– Penyembelih adalah muslim
– Merupakan hewan halal, seperti Sapi, Kambing , Domba, Kerbau, dan Unta.
– Hewan harus dalam keadaan sehat / tidak berpenyakit.
Tubuh hewan tidak boleh kurus, melainkan harus gemuk atau banyak mengandung daging.
– Fisik hewan tidak boleh ada cacat sedikitpun, seperti mata yang tidak normal, jumlah telinga kurang dari seharusnya, kakinya pincang, giginya retak, tanduknya patah, dan sebagainya.
