Gedung ini memiliki arsitektur bergaya Eropa dengan ornamen Tionghoa, seperti ukiran naga dan burung phoenix.
Gedung ini dulunya digunakan sebagai tempat tinggal, perkantoran, dan toko emas milik keluarga Oei. Sekarang, gedung ini menjadi museum yang menyimpan koleksi barang-barang antik dan bersejarah.
Baca Juga: 6 Fakta Menarik Observartorium Bosscha, Tempat Ikonik dan Bersejarah di Bandung
Klenteng Sam Poo Kong
Klenteng ini merupakan klenteng tertua di Semarang yang dibangun pada tahun 1416 oleh Laksamana Cheng Ho, seorang penjelajah Tionghoa yang singgah di Semarang dalam pelayarannya ke Nusantara.
Klenteng ini awalnya adalah sebuah gua karst yang kemudian diperluas dan diperindah dengan bangunan-bangunan bergaya Tionghoa. Klenteng ini menjadi tempat ibadah dan perayaan bagi umat Konghucu, Buddha, dan Tao.***