Dalam memajukan perekonomian di sektor wisata, Herman menuturkan, harus ada kebijakan dari pemerintah yang jelas. Seperti promosi terarah dengan perencanaan yang matang.
“Kalau pengusaha jalan sendiri juga gak bisa tanpa ada kebijakan pemerintah. Pemerintah menuntut unggul tapi tidak ada usaha? Tak ada promosi? Promosi harus ada dan terarah,” beber dia.
Adapun demikian, Herman menuturkan, dalam momen Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), jumlah hunian hotel atau okupansi hotel yang terbilang bagus di wilayah Ciayumajakuning ada di Cirebon Raya.
“Cirebon bagus, karena orang banyak transit di situ. Libur Nataru ini Ciayumajakuning harus bagus,” jelas Herman.
BACA JUGA: Pemprov Jabar Segera Proses Usulan Pergantian Nama BIJB Jadi Abdul Chalim
Lebih lanjut, ia juga mendorong pemerintah daerah di wilayah Ciayumajakuning untuk terus bekerja mencari investor yang mau berinvestasi di sana.
“Harus diimbangi dengan Kertajati target 39 penerbangan itu harus, karena Cisumdawu sudah mulai berjalan. Bagaimana caranya orang yang lewat Kertajati bisa menginap di Ciayumajakuning,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayan (Disparbud) Jabar, Benny Bachtiar, membeberkan destinasi wisata yang masih menjadi favorit masyarakat di libur panjang akhir tahun ini masih didominasi di Bandung Raya.
Selain itu, Kabupaten Bogor atau tepatnya di wilayah Puncak masih menjadi destinasi wisata unggulan. Dan wisata pantai berada di Kabupaten Pangandaran.
Karena itu, ia berharap, seiring dengan adanya kemudahan akses menuju wilayah Cirebon Raya, pihaknya akan mendorong pengembangan destinasi wisata di sana.
“Kalau untuk daerah favorit (di Nataru) tetap Bandung, Puncak, Pangandaran. Itu tetap menjadi favorit bagi para wisatawan. Tapi sekarang kami sedang berupaya keras untuk menggiring sebagian wisatawan ini ke area Cirebon Raya,” kata Benny kepada awak media, pada Sabtu, 23 Desember 2023.
