HALOJABAR.COM – Akses jalan warga antar desa di Jalan Ciputri, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), tertutup tanah longsor. Akibatnya aktivitas warga menjadi terganggu karena harus mencari jalan alternatif yang lebih jauh.
Bencana tanah longsor itu disebabkan karena intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir. Untuk membuka kembali akses jalan yang tertutup tanah, dibutuhkan alat berat karena banyaknya material longsor yang menutupi badan jalan.
“Longsor terjadi karena cuaca ekstrem dan hujan terus menerus,” kata Ketua RW 03, Desa Langensari, Sandi Adi kepada wartawan, Jumat 12 Januari 2024.
BACA JUGA: Banjir Bandang Terjang Kawasan Perkampungan di Suntenjaya Lembang
Menurutnya, retakan tanah pertama kali muncul usai wilayahnya diguyur hujan deras sejak Kamis 11 Januari 2023 siang. Kemudian bencana tanah longsor baru terjadi malam harinya sekitar pukul 19.30 WIB. Bahkan tercatat longsor terjadi di tujuh titik hingga menutup akses jalan warga antardesa.
Longsor paling parah terjadi di empat titik karena badan jalan seluruhnya tertutup rumpun bambu dan material tanah. Sehingga untuk sementara akses jalan tidak bisa dilalui baik oleh kendaraan roda dua termasuk kendaraan roda empat.
“Warga jadi terpaksa harus memutar lebih jauh ke jalan utama karena jalur antardesa ini terputus,” kata dia.
BACA JUGA: Longsor Tanah dan Bongkahan Bambu Sempat Tutup Jalur Alternatif Lembang-Parongpong
Dijelaskannya, Jalan Ciputri tidak hanya merupakan jalur penghubung antar desa tapi juga akses wisata ke Tangkuban Parahu dan Subang. Sehingga selain mengganggu aktivitas warga, tertutupnya jalan itu juga mengganggu perjalanan wisatawan.
Kepala Desa Langensari, Agus Karim mengatakan, warga sempat berusaha menyingkirkan material yang menutup jalan dengan alat seadanya. Namun upaya itu tidak berhasil dan membutuhkan waktu lama. Sehingga pihaknya meminta agar didatangkan alat berat untuk menyingkirkan material longsor yang menutupi jalan.