HALOJABAR.COM– Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat menyebut perilaku sex dan orang dengan daya tahan tubuh rendah sangat beresiko rentan tertular penyakit cacar monyet atau Monkeypox.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kadinkes Jabar, Vini Adiana Dewi. Ia mengatakan setelah melakukan tracing atau pelacakan pada kontak erat pasien dari Kota Bandung selama 21 hari, tidak ditemukan kasus positif lain di lingkungan terdekat pasien.
“Diantara orang-orang yang sudah pulang itu seperti di Kota Bandung, Karawang itu keluarganya nggak ada yang positif, sehat sehat aja. Ternyata setelah kami perhatikan kalau enggak kontak erat, itu ternyata penularannya tidak semudah Covid,” kata Vini, pada Rabu, 15 November 2023.
Meski bisa menular melalui kontak fisik, Vini menyebut bahwa faktor resiko penularan monkeypox mengerucut pada orang dengan daya tahan tubuh rendah dan perilaku seksual beresiko. Hal ini, kata Vini, membuat pelacakan agak sulit untuk dilakukan.
BACA JUGA: Pasien Positif Cacar Monyet di Jabar Bertambah, Total 5 Kasus
“Dan yang paling lebih menular itu mohon maaf tadi dari orang yang daya tubuhnya turun. Intinya bahwa tadi perilaku seksual harus dijaga dan daya tubuh harus dipertahankan jadi tidak semudah seperti Covid (penularan monkeypox),” lanjutnya.
Masih kata Vini, saat ini pihaknya terus melakukan pelacakan dan penanganan karantina bagi pasien positif. Vini pun memastikan, nantinya akan ada perkembangan terbaru dari pelaksanaan kontak erat sang pasien.
“Dari lima kasus ini yang saya baca dari laporan itu memang gak ada yang, maaf ya, tanda kutip mengaku. Kita jujur saja jika sudah berhubungan seksual orang kadang ngga mau mengaku ya, sulit,” jelas Vini.
Untuk diketahui, lima kasus cacar monyet yang ditemukan di Jawa Barat tersebar di berbagai daerah. Kabupaten Cirebon satu orang, Kota Cirebon satu orang, Bekasi satu orang, Depok satu orang, dan satu orang lagi dari Kota Bandung.
