Djoeragan, Film Pertama di Indonesia yang Gunakan Teknologi Blockchain Cryptocurrency

Djoeragan, Film Pertama di Indonesia yang Gunakan Teknologi Blockchain Cryptocurrency
Konferensi pers proyek film Djoeragan yang didukung teknologi blockchain cryptocurrency di Indonesia

“Jadi ini salah satu peluang juga bagi pemain yang sudah tidak eksis untuk mereka bisa mengekpresikan lagi dan kita doakan mereka bermain lagi di produksi-produksi yang lain. Jadi saya menganggap di luar sebuah produk, juga akan menjadi sebuah etalase bagi para pelaku perfilman,” tandasnya.

Ia juga berharap, proyek film Djoeragan ini menjadi momentum untuk menghidupkan kembali julukan Bandung sebagai gudangnya industri kreatif, khususnya film.

Dalton mengatakan, selama ini, Bandung dikenal masyarakat sebagai Kota Musik. Namun, pengakuan itu harus dibuktikan dengan keberadaan ekosistem yang terbangun untuk mendukung industrinya.

“Sekolah musiknya ada tidak? Artisnya ada tidak? Tempat ekspresinya ada tidak? dari musik sudah menghasilkan tidak buat PAD? Kalau iya, baru bisa disebut kota musik. Kenyataannya etalasenya tidak ada,” jelasnya.

“Begitu pula di dunia perfilman, pengakuan-pengakuan ini semuanya hanya dari mulut ke mulut, eksistingnya tidak pernah ada. Pemain film dan sutradara asal Bandung itu banyak, tapi tidak pernah ada sebuah fasilitas yang riil yang konkret dari Kota Bandung itu sendiri, bukan saya menyalahkan pemerintah, fasilitator itu artinya bisa siapa saja,” pungkasnya. (hn)

 

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News