Jorge Lorenzo Meracau Kecintaannya pada Sirkuit Mandalika di Tepian Laut Lombok

Jorge Lorenzo Meracau Kecintaannya pada Sirkuit Mandalika di Tepian Laut Lombok
Jorge Lorenzo Meracau Kecintaannya pada Sirkuit Mandalika di Tepian Laut Lombok. (Istimewa)

HALOJABAR.COM – Dunia balap motor selalu diwarnai oleh tokoh-tokoh legendaris yang meninggalkan jejak tak terlupakan. Salah satunya adalah Jorge Lorenzo, seorang juara balap asal Spanyol yang telah mencatatkan prestasi gemilang sepanjang kariernya. Namun, ada satu tempat di Indonesia yang membuatnya merasa sesal, tempat yang belum pernah ia rasakan secara pribadi: Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Lorenzo tak bisa menahan rasa kagumnya ketika berbicara tentang lintasan ini yang terletak di tepian laut. Dia menjelaskan bahwa Sirkuit Mandalika bukan sekadar lintasan biasa, melainkan tempat yang memesona dengan daya tarik yang tak terbantahkan. Namun, ada satu hal yang membuatnya merasa menyesal, yaitu keputusan untuk pensiun sebelum sempat merasakan adrenalin balapan di sirkuit ini.

Pada suatu kesempatan, eks pebalap berjuluk “X-Fuera” itu memiliki kesempatan untuk merasakan aspal Sirkuit Mandalika, tetapi bukan dengan motor. Ia melakukannya dalam rangka promosi, menggunakan mobil. Tentu saja, pengalaman itu tak bisa menyamai sensasi balap sejati yang menjadi kecintaannya sejak lama.

Salah satu hal yang membuat Lorenzo merasa menyesal adalah tidak dapat membalap di hadapan penggemarnya di Indonesia. Baginya, Indonesia bukan sekadar negara biasa. Negara ini memiliki tempat istimewa dalam hatinya, karena ia tahu bahwa banyak penggemarnya berada di sini, mencintainya dengan tulus.

“Saya paham, penggemar saya di Indonesia sangat banyak, mereka benar-benar menyukai saya,” ucap Lorenzo dengan rasa hormat pada para penggemarnya.

Walau ia menyadari bahwa kini tak mungkin lagi bagi dirinya untuk membalap di MotoGP Mandalika, ia memiliki janji kepada para penggemarnya. Lorenzo berjanji bahwa suatu hari nanti, ia akan datang langsung ke Sirkuit Mandalika, bukan sebagai seorang pebalap, melainkan sebagai penonton yang setia. Dia ingin berada di tribun, bersama para penggemarnya, untuk menyaksikan para pebalap beradu kecepatan dan skill di lintasan yang membuatnya terpesona.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News