Mengenal Apa Itu Sesar Cileunyi-Tanjungsari yang Memicu Gempa di Sumedang

sesar cileunyi tanjungsari
Sesar Cileunyi Tanjungsari yang terbagi menjadi segmen barat dan timur (garis merah) yang terletak pada peta geologi lembar Bandung (Silitonga, 1973)

HALOJABAR.COM – Para ahli mengaitkan gempa Sumedang yang terjadi pada 31 Desember 2023 akibat dari sesar Cileunyi-Tanjungsari.

Gempa bumi ini memiliki kekuatan hingga M4,8 pada kedalaman 5 kilometer. Lantas apa itu Sesar Cileunyi-Tanjungsari?

Berdasarkan data Badan Geologi, daerah Sumedang secara umum tersusun oleh tanah sedang dan tanah keras, selain itu juga terdapat endapan kuarter berupa batuan rombakan gunung api dan endapan danau.

Gempa Sumedang kemarin terjadi berkali-kali. Pada pukul 20.34 WIB terpantau gempa ini bermagnitudo 4,8 dengan sumber lindu berada di darat.

Dilihat dari lokasi pusat gempa dan kedalamannya, menurut Badan Geologi diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif yaitu Sesar Cileunyi-Tanjungsari.

Sesar tersebut mendatar mengiri. Sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles dan nilai laju geser berkisar 0,19 hingga 0,48 mm/tahun.

BACA JUGA: Dampak Gempa Sumedang, 84 Rumah Rusak

Mengenal Sesar Cileunyi-Tanjungsari

Dilansir dari Buletin Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (2020), Supartoyo dkk menjelaskan, Sesar Cileunyi–Tanjungsari terteltak di bagian timur laut Cekungan Bandung.

Secara administratif cekungan Bandung berada di Kabupaten Bandung dan Sumedang. Sesar tersebut memotong satuan batuan gunung api tua, gunung api muda dan endapan danau Bandung.

Sesar Cileunyi–Tanjungsari memotong satuan gunung api tua, gunung api muda, dan endapan danau Bandung. Adapun, Sesar Cileunyi–Tanjungsari terbagi menjadi dua segmen.

Pertama, ada segmen barat dengan panjang 6,69 km dan berpotensi menghasilkan gempa bumi dengan magnitudo maksimum 6,08 Mw.

Kemudian, segmen timur memiliki panjang 11,28 km dan berpotensi menghasilkan gempa bumi dengan magnitudo maksimom 6,3 Mw.

Jika dilihat dari analisis morfotektonik Sesar Cileunyi-Tanjungsari, memperlihatkan ada sebuah seratan morfologi dan pergeseran mengiri berkisar 213 hingga 533 meter.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News