Mengenal Apa Itu Sesar Cileunyi-Tanjungsari yang Memicu Gempa di Sumedang

sesar cileunyi tanjungsari
Sesar Cileunyi Tanjungsari yang terbagi menjadi segmen barat dan timur (garis merah) yang terletak pada peta geologi lembar Bandung (Silitonga, 1973)

Pergeseran tersebut memotong breksia gunung api yang termasuk pada satuan batuan gunung api tua berumur sekitar 1,1 juta tahun.

BACA JUGA: Gempa Susulan Guncang Sumedang pada Senin Malam 1 Januari 2024

Berdasarkan kondisi ini, Badan Geologi menilai kalau Sesar Cileunyi-Tanjungsari mempunyai nilai laju geser sekitar 0,19 hingga 0,48 milimeter per tahun.

Cekungan Bandung yang disebut-sebut sebagai lokasi Sesar Cileunyi-Tanjungsari merupakan daerah rawan bencana gempa karena ditemui memiliki sesar aktif.

Keberadaan Sesar Cileunyi-Tanjungsari juga menjadi perhatian publik, pasalnya serangkaian guncangan tanah yang terjadi April dan Mei 2010 lalu disebut Badan Geologi akibat aktivitas di sesar tersebut.

Menurut Keller and Pinter yang dikutip Badan Geologi di buletin mereka, Sesar Cileunyi-Tanjungsari tergolong sesar aktif. Sesar ini bergerak minimal sekali pada kurun waktu 10 ribu tahun terakhir dan dinyatakan aktif.

Walaupun Sesar Cileunyi-Tanjungsari telah diketahui dan tergolong aktif, Badan Geologi dan pihak terkait hingga kini belum sepenuhnya mengetahui kinematika dan karakteristiknya.

Padahal data tersebut sangat penting dalam melakukan analisis bahaya guncangan gempa akibat sesar aktif ini.

BACA JUGA: Update Gempa Sumedang: Pemkab Sumedang Tetapkan Masa Tanggap Darurat Bencana

Sebaran Daerah Sesar Cileunyi-Tanjungsari

Sesar tersebut ditemui memanjang mulai dari selatan Desa Tanjungsari, menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles di sebelah barat laut Gunung Palasari.

Sebaran Sesar Cileunyi-Tanjungsari ini terletak pada batuan rombakan gunung api.

Sesar itu juga memotong batuan gunung api dengan urutan dari tua hingga muda, dimulai dari batuan gunung api, breksi gunung api tua dan lava gunung api tua.

Lalu juga memotong batuan gunung api muda dan endapan danau. Umur dari batuan gunung api tua di Sesar Cileunyi-Tanjungsari diperkirakan mencapai 1,1 juta tahun.
Analisis ini juga dirujuk Badan Geologi dari penelitian Sunardi dan Kumamura pada 2004 lalu.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News