Mengenal Kercerdasan Buatan (AI) dan Pahami Kegunaanya Sebelum Jadi Ancaman bagi Manusia

Mengenal Kercerdasan Buatan (AI)
Ilustrasi - Mengenal Kercerdasan Buatan (AI). (halojabar/(Fauzan NH)

HALOJABAR.COM – Hingar-bingar kemajuan teknologi mungkin sudah masuk ke dalam tahap revolusi 5.0 atau mungkin sedang dalam tahap berikutnya 6.0.

Lahirnya masa depan bernama Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ini mungkin saja suatu saat akan memusnahkan umat manusia.

Kita harus mengenali sedikit tentang kecerdasaan buatan ini sebelum dia memnag benar-benar mengancam.

Teknologi kecerdasan buatan mengalami perkembangan yang masif dari tahun ke tahun. Kehadirannya dengan berbagai fitur, fungsi, dan tampilan yang baru semakin berdampak pada banyak aspek kehidupan manusia.

Teknologi kecerdasan buatan terus dikembangkan oleh para ahli di seluruh dunia sehingga dapat berkembang pesat.

H. A. Simon mengklaim bahwa kecerdasan buatan merupakan bidang yang memungkinkan komputer melakukan tugas-tugas yang lebih unggul dari manusia.

Dikutip dari laman TechTarget.com kecerdasan buatan adalah simulator proses kecerdasan manusia oleh mesin, terutama sistem komputer.

Aplikasi khusus kecerdasan buatan mencakup sistem pakar, pemrosesan bahasa alami, pengenalan suara, dan visi mesin.

Teknologi ini dikhususkan untuk memecahkan masalah kognitif yang umumnya terkait dengan kecerdasan manusia.

Program kecerdasan buatan paling awal, yang berhasil dibuat adalah tahun 1951 oleh Christopher Strachey, kemudian direktur Programming Research Group di University of Oxford berusaha menjalankan program pada komputer Ferranti Mark I di University of Manchester, Inggris.

Pada musim panas 1952, program ini dapat memainkan permainan catur lengkap dengan kecepatan yang wajar.

Mengapa kecerdasan buatan bisa begitu cerdas dalam mengerjakan tugas manusia? Karena sistem ini menyerap sejumlah besar data berlabel, menganalisis data untuk menemukan korelasi dan pola, serta menggunakan pola tersebut untuk membuat prediksi tentang status pada masa depan.

Sebagai contoh, chatbot yang diberi contoh obrolan teks dapat belajar menghasilkan percakapan yang nyata dengan konsumen, atau alat pengenalan gambar dapat belajar mengidentifikasi dan mendeskripsikan objek dalam gambar dengan meninjau jutaan contoh.

Klasifikasi Kecerdasan Buatan

Dikutip dari laman Investopedia.com, Kamis (19/1/2023). Kecerdasan buatan di klasifikasikan menjadi 6 katagori, berikut penjelasannya.

1. Strong

Ini merupakan klasifikasi utama. Sistem kecerdasan buatan dengan kemampuan kognitif seperti manusia pada umumnya. Ketika diberikan tugas atau perintah yang belum dikenali, sistem ini memiliki cukup kecerdasan untuk menemukan solusi dari setiap tugas atau perintah yang dikerjakannya.

2. Weak

Sistem kecerdasan buatan yang dirancang dan dilatih untuk tugas tertentu. Contoh: Apple Siri dan Google Assistant

3. Reactive Machines

Contoh kecerdasan buatan dari ketegori ini adalah Deep Blue, yang memiliki kemampuan mengidentifikasi bagian-bagian di papan catur dan membuat prediksi langkah untuk bisa menang dalam permainan. Sayangnya, sistem ini tidak memiliki kemampuan untuk diterapkan di berbagai situasi.

4. Limited Memory (Memori Terbatas):

Kecerdasan buatan kategori ini, mampu memberi keputusan di masa depan. Contohnya, kendaraan swakemudi yang dapat menggunakan pengalaman perjalanan di masa lalunya untuk mengambil keputusan di perjalanan masa depan (yang berikutnya).

5. Theory of Mind (Teori Pikiran):

Sistem kecerdasan buatan yang memiliki keyakinan sendiri, keinginan sendiri, dan niat yang memengaruhi keputusan yang dibuatnya. Teknologi kecerdasan buatan jenis ini belum ada.

6. Self-Awareness (Kesadaran Diri):

Mesin yang memiliki kesadaran diri untuk mengerti keadaannya dan dapat mengolah informasi untuk mengidentifikasi apa yang dirasakan oleh orang lain. Kecerdasan buatan jenis ini belumlah ada.

Peluang bagi kehidupan manusia

1. Bisnis

teknologi ini dapat memungkinkan pengembangan produk dan layanan generasi baru, termasuk di sektor-sektor di mana perusahaan-perusahaan eropa telah memiliki posisi yang kuat: ekonomi hijau dan sirkular, permesinan, pertanian, perawatan kesehatan, mode, pariwisata. Ini dapat meningkatkan penjualan, meningkatkan perawatan mesin, meningkatkan output dan kualitas produksi, meningkatkan layanan pelanggan, serta menghemat energi.

2. Layanan publik

teknologi kecerdasan buatan yang digunakan dalam layanan publik dapat mengurangi biaya dan menawarkan kemungkinan baru dalam transportasi umum, pendidikan, pengelolaan energi dan limbah, serta dapat meningkatkan keberlanjutan produk.

3. Demokrasi

Demokrasi dapat diperkuat dengan menggunakan pengawasan berbasis data, mencegah disinformasi dan serangan dunia maya, serta memastikan akses ke informasi yang berkualitas.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News