Ragam  

Mengenal Neo Sufisme, Cara Mengaktivasi Spiritualitas di Era Kontemporer yang Carut-Marut Macam Ini!

Mengenal Neo Sufisme
Mengenal Neo Sufisme. (Pixabay)

Latar Belakang Munculnya Neo Sufisme
Neo sufisme pertama kali dimunculkan oleh pemikir muslim kontemporer, yakni Fazlur Rahman dalam bukunya, “Islam” (1979). Kemunculan istilah itu tidak begitu saja diterima oleh para pemikir muslim, tetapi justru memancing polemik dan diskusi yang luas.

Sebelum Fazlur Rahman, sebetulnya di Indonesia Hamka telah menampilkan istilah tasawuf modern dalam bukunya ”Tasawuf Modern”. Tetapi dalam buku ini tidak ditemui kata neo-sufisme.

Dalam keseluruhan isi buku ini, terlihat adanya kesejajaran prinsip-prinsipnya dengan tasawuf Al-Ghazali kecuali dalam masalah uzlah. Jika Al-Ghazali mensyaratkan uzlah dalam penjelajahan menuju kualitas hakikat, maka Hamka justru menghendaki agar seseorang pencari kebenaran hakiki tetap aktif dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat.

Menurut Fazlur Rahman, perintis apa yang ia sebut neo sufisme, adalah Ibnu Taimiyah (w. 728H) yang kemudian diteruskan oleh muridnya Ibnu Qayyim, yaitu tipe tasawuf yang terintregasi dengan syariah.

Kebangkitan sufisme di dunia Islam dengan sebutan neo sufisme, nampaknya tidak bisa dipisahkan dari apa yang disebut sebagai kebangkitan agama seperti penolakan terhadap kepercayaan yang berlebihan kepada sains dan teknologi, selaku produk modernisme. Modernisme dinilai telah gagal memberikan kehidupan yang bermakna bagi manusia, karenanya orang kembali ke agama. Karena, salah satu fungsi agama adalah memberikan makna bagi kehidupan.

Di samping itu, menurut Rahman neo-sufisme ini muncul karena penolakan terhadap konsep zuhud pada kaum sufi terdahulu yang cenderung melakukan isolasi diri. Yang menimbulkan keganjilan dalam beragama Islam. Hal ini menurut Rahman tidaklah sesuai dengan tuntunan al-Quran dan al-Hadist. karena hal itu tidaklah membuat seseorang beragama Islam secara kaffah.

Konsep Neo Sufisme

Menurut Fazlur Rahman selaku penggagas istilah ini, neo sufisme adalah ”reformed sufism”, sufisme yang telah diperbaharui. Jika pada era kecemerlangan sufisme terdahulu, aspek yang paling dominan adalah sifat estatik-metafisis atau mistis filosofis, maka dalam sufisme baru ini digantikan atau di reform dengan prinsip-prinsip Islam ortodoks.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News