HALOJABAR.COM — Prosesi pemakaman kepulangan jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe berlangsung ricuh pada Kamis Desember 2023.
Masyarakat adat Suku Sentani membludak menyambut jenazah Lukas Enembe hingga terjadi bentrokan antara massa dengan aparat kepolisian yang bertugas mengamankan pemakanan.
Kericuhan antara Massa dan aparat menyebabkan Pejabat Gubernur Papua Ridwan Ramasukkun terkena lemparan batu di kepalanya hingga terluka.
Kerusuhan yang terjadi di Sentani-Jayapura juga mengarah kepada Kapolda Papua, Inspektur Jenderal (Irjen) Mathius Fakhiri. Kepolisian segera mengirimkan 1.500 personel tambahan untuk memastikan keamanan selama prosesi pemakaman eks gubernur Papua.
Kabid Humas Polda Papua, Komisaris Besar (Kombes) Ignatius Benny Prabowo, menyampaikan bahwa kerusuhan pertama kali terjadi di sekitar Bandara Sentani. Saat jenazah Lukas Enembe dikeluarkan dari bandara, sekelompok masyarakat yang menyambut mendorong agar diadakan arak-arakan dengan membawa peti jenazah.
“Warga meminta agar jenazah almarhum itu, dibawa sendiri oleh masyarakat,” ungkap Kombes Benny kepada wartawan.
Benny menambahkan bahwa kerusuhan dipicu oleh upaya provokasi, yang menyebabkan terjadinya aksi anarkis. “Iya benar ada yang memprovokasi sehingga anarkis,” ujar Benny.
Massa tertentu melakukan pembakaran mobil dan menyerang aparat kepolisian. Kejadian dimulai ketika jenazah Lukas hendak dibawa dari Bandara Sentani ke tempat persemayangan di STAKIN.
Meskipun aparat dan keluarga berencana membawa jenazah dengan kendaraan, warga menghalangi dan meminta agar jenazah Lukas diarak ke tempat persemayaman. Dengan jumlah massa yang besar, keluarga dan aparat memutuskan untuk mengikuti permintaan tersebut.