HALOJABAR.COM – Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat, Adiyana Slamet angkat bicara terkait polemik larangan nonton bareng (nobar) laga semifinal antara Timnas Indonesia U-23 melawan Uzbekistan, Senin 29 April 2024 malam.
“Yang dilarang itu adalah menggelar acara nonton bareng yang dikomersilkan. Namun jika nobar untuk dinikmati sendiri dan tidak dikomersilkan tidak masalah,” tulis Adiyana dalam keterangan resminya, Senin 29 April 2024.
Seperti diketahui pihak MNC Group selaku pemegang hak siar telah memberikan peringatan soal larangan acara nobar yang dikomersilkan tanpa seizin mereka. Hal tersebut menuai polemik publik sehingga publik ramai-ramai melakukan protes.
BACA JUGA: Daftar Lokasi Nobar Timnas Indonesia U-23 VS Uzbekistan U-23 di Wilayah Bandung Raya dan Jawa Barat
Publik menilai larangan tersebut bentuk upaya menghalangi publik memberikan dukungan kepada timnas sepak bola Indonesia dan komersialisasi penyiaran televisi yang kebablasan. Padahal gairah masyarakat Indonesia sedang tinggi untuk mendukung Timnas Indonesia U-23.
Adiyana menilai, surat pengumuman hak eksklusif yang dikeluarkan oleh MNC, sebenarnya hal yang wajar dalam ketentuan pemegang hak siar pertandingan olahraga di lembaga penyiaran. Seperti halnya dalam pertandingan piala dunia beberapa tahun lalu.
Setiap kafe, hotel, atau rumah makan tidak boleh nobar jika warga harus beli tiket atau bayar. Kecuali pihak penyelenggara sebelumnya telah menjalin kerjasama bisnis dengan pihak MNC. Meskipun di satu sisi, menikmati siaran adalah hak publik yang tidak boleh dihalang-halangi.
BACA JUGA: Sempat Dilarang, MNC Group Perbolehkan Nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistas dengan Syarat Ini
“Masyarakat memiliki hak menyaksikan siaran pertandingan sepak bola Piala Asia 2024 secara gratis, melalui penyiaran terestrial di TV MNC Group. Mari kita bersama menyaksikan televisi, lembaga penyiaran kita, dan dukung timnas Indonesia,” pungkasnya.
