WASPADA! Gunung Merapi Alami 71 Kali Gempa Guguran, Warga Jateng dan Yogyakarta Diimbau Tak Lakukan Aktivitas di Sekitar Gunung

Asap berwarna putih membumbung dari puncak Gunung Merapi yang berlokasi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, Selasa (26/12/2023). (HO-PVMBG)
Asap berwarna putih membumbung dari puncak Gunung Merapi yang berlokasi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, Selasa (26/12/2023). (HO-PVMBG)

HALOJABAR.COM — Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, telah mengalami 71 kali gempa guguran.

Hal tersebut sebagaimana pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang mencatat selama periode pengamatan pada Selasa 26 Desember dari pukul 00.00 hingga 24.00 WIB.

Menurut laporan dari Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi, Triyono, gempa guguran ini memiliki amplitudo antara 3 hingga 23 milimeter dengan durasi berkisar antara 26,04 hingga 277,6 detik.

Gempa guguran terjadi karena fragmen lava jatuh ke bagian bawah akibat gravitasi bumi, biasanya setelah erupsi dan guguran lava pada sistem pembentukan lava.

BACA JUGAJalur Pendakian Gunung di Garut Dibuka Kembali selama Libur Akhir Tahun

Selain gempa guguran, PVMBG mencatat empat kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter.

Potensi bahaya saat ini melibatkan guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, mencakup Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.

Pada sektor tenggara, melibatkan Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer. Adanya letusan eksplosif dapat membawa lontaran material vulkanik hingga tiga kilometer dari puncak.

PVMBG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya Gunung Merapi.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News