3 Fakta Menarik Nasi Padang yang Jarang Diketahui Banyak Orang

ilustrasi Nasi Padang ? Instagram @seleranjonjamedan

HALOJABAR.COM – Siapa yang tidak suka nasi padang? Menu yang satu ini selalu menjadi pilihan pas saat lapar melanda.

Nasi padang adalah sebuah hidangan yang disajikan secara lengkap secara prasmanan dengan daging, ikan, sayuran, dan makanan pedas yang dimakan dengan nasi putih.

Nasi padang merupakan komoditas ekspor paling terkenal dan masyarakat Minangkabau mempunyai kontribusi yang besar untuk masakan Indonesia.

Restoran nasi padang biasanya ditandai dengan bangunan bergaya Rumah Gadang dilengkapi dengan gaya etalasenya yang khas. Etalase nasi padang biasanya terdiri dari piring dan mangkuk yang ditumpuk sedemikian rupa, ditata dan diisi dengan berbagai hidangan. Restoran padang, terutama yang kecil-menengah, biasanya memakai nama-nama dalam bahasa Minang.

Saat ini, warung nasi padang sudah bisa ditemui hampir di seluruh Indonesia. Keberadaannya mudah diterima oleh masyarakat Indonesia karena merupakan sajian masakan enak namun ramah di kantong.

Di balik kepopulennran, ada beberapa fakta menarik tentang nasi Padang. Berikut faktanya dilansir dari Akurat.co:

  1. Porsi nasi Padang jauh lebih besar ketika dibeli dan dinikmati di rumah

Beberapa orang percaya bahwa ini merupakan bentuk rasa terima kasih dari pemilik rumah makan Padang karena pelanggan memilih untuk menikmatinya di rumah sehingga tidak mengotori piring.

Selain itu, orang yang makan langsung di restoran bisa meminta tambahan nasi, sedangkan pembeli yang dibungkus tidak bisa mendapatkan hal tersebut.

Sementara, kebiasaan ini juga dipercaya berkembang sejak masa kolonial Belanda. Kala itu hanya orang Belanda saja yang bisa duduk dan makan di rumah makan Padang.

Sedangkan masyarakat biasa lebih memilih membungkusnya dan makan di rumah. Oleh sebab itu, pemilik rumah makan Padang  ingin bersikap baik kepada penduduk setempat meskipun dengan memberi mereka porsi yang lebih besar untuk dibawa pulang.

  1. Nasi Padang di Kota Padang, Sumatera Barat berbeda dengan daerah lainnya

Profesor Gusti Asnan, sejarawan Minangkabau di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena bumbu-bumbu yang digunakan di tanah Minang berbeda dengan bumbu di daerah lain.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News