8 Jalan di Kota Bandung yang Diambil dari Nama Tokoh Asing

Jalan braga bandung
Ilustrasi Jalan Braga di Kota Bandung. (Humas Pemkot Bandung)

HALOJABAR.COM – Bukan asal nama, setiap jalan di Bandung memiliki sejarah dan asal-usulnya.

Nama jalan di Bandung ini  terinspirasi dari seoarang tokoh maupun lembaga yang dianggap berjasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Kebanyakan nama-nama jalan tersebut diberi nama dari tokoh nasional yang pernah berjasa bagi Indonesia.

Namun, selain diambil dari tokoh nasional, nama jalan di Kota Bandung ada juga yang diambil dari nama tokoh asing.

Berikut daftar nama jalan di Bandung yang diambil dari nama tokoh asing.

Baca Juga: Mengenal Asal-usul Nama Jalan Pasirkaliki di Bandung

1. Jalan Morse

Jalan Morse terinspirasi dari seorang tokoh bernama Samuel Finley Breese Morse. Ia merupakan seorang penemu dan pengembang mesin telegraf (telegraph electronic).

Selain itu, Morse juga seorang lulusan Yale University yang dikenal sebagai pencipta bahasa morse.

2. Jalan Van de Venter

Van de Venter dikenal karena kebijakan politik etis atau politik balas budi di tanah jajahan Hindia-Belanda. Ia menerapkan kebijakan tersebut sehingga melahirkan pendidikan modern bagi para intelektual Bumiputra.

4. Jalan Dr. Currie

Dr. Currie sebelum menikah dengan Pierre Currie, ia memiliki nama Maria Sklodowska yang berasal dari Polandia. Ia merupakan wanita pertama penerima hadiah nobel dan bahkan ia mendapatkannya dua kali di dua bidang ilmu yang berbeda.

Marie Currie terkenal dengan penelitian dan penemuannya mengenai radioaktif dari uranium. Maria meninggal dunia karena penelitannya sendiri. Untuk mengenang dan menghormati jasanya, pemerintah Perancis pada tahun 1995 menyimpan abu jenazahnya di Pantheon Paris. Kota Bandung mengenang jasanya dengan menyematkan namanya sebagai nama salah satu ruas jalannya.

Baca Juga: 5 Jalan Angker di Kota Bandung

5. Jalan Prof. Eijkman

Nama lengkapnya Christiaan Eijkman dan merupakan dokter lulusan Universitas Amsterdam yang bertugas di Hindia Belanda tahun 1883-1885 atau pulau Asia. Ia mendirikan laboratorium patologi dan bakteriologi STOVIA (sekolah dokter pertama di Indonesia yang melahirkan tokoh tokoh perintis kemerdekaan Indonesia).

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News