HALOJABAR.COM – Pemkot Cimahi masih kesulitan untuk merampungkan pembangunan proyek Eco Wisata Cimenteng. Pasalnya anggaran APBD kota sangat terbatas, sementara usulan ke Pemprov Jabar tidak dapat semua disetujui.
Sejauh ini Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Cimahi telah mengusulkan peningkatan anggaran proyek Eco Wisata Cimenteng ke Pemprov Jabar dengan nilai Rp3,75 miliar. Namun, di tahun lalu tidak ada bantuan dari provinsi.
“Tahun 2023 kita tidak mendapatkan bantuan dari provinsi, tapi mengalokasikan sekitar Rp1.5 miliar dari APBD Kota Cimahi untuk membangun food court, jalan setapak, dan air mancur,” kata Kasi Pariwisata Disbudparpora, Hendra Gunawan belum lama ini.
BACA JUGA: Kampung Adat Cireundeu, Warisan Kabuyutan Ciamis yang Hidup di Tengah Tantangan Modernisasi
Dia menjelaskan, proyek Eco Wisata Cimenteng telah memiliki Detail Engineering Design (DED) sejak 2019. Pembangunan seharusnya dimulai pada 2020, tetapi terhambat oleh pandemi COVID-19.
Anggaran pembangunan tahap pertama dari provinsi baru diluncurkan pada tahun 2021. Pelaksanaan tahap pertama dimulai pada bulan September 2021. Awalnya yang terbangun hanya alun-alun mini, musola, toilet, TIC, informasi center, pendopo, dan guest house.
Kemudian di 2022, provinsi tidak mengalokasikan anggaran untuk pembangunan tembok penahan tanah. Namun, karena kondisi kritis di area perbatasan dengan tanah penduduk, pemerintah memutuskan untuk melakukan pengadaan langsung pembangunan tembok dari APBD.
BACA JUGA: Menelisik Fakta Menarik Kampung Adat Cikondang yang Lekat dengan Budaya
“Rencananya untuk tahun 2024 ini akan melakukan pembangunan amphitheater, menara pandang, souvenir booth, dan gapura,” sebutnya.
Diharapkan pembangunan fisiknya dimulai pada awal Maret 2024. Namun.anggaran yang ada tersebut hanya sebagian kecil dari total yang diperlukan, yakni hampir Rp4 miliar. Kendati begitu dirinya optimistis, jika semuanya berjalan lancar proyek Eco Wisata Cimenteng dapat di launching pada tahun 2025.
