HALOJABAR.COM — Sebagai hewan rumahan, kucing banyak dipelihara oleh masyarakat.
Bentuk tubuhnya yang lucu membuat banyak orang suka memelihara kucing.
Hewan ini pun memiliki banyak jenisnya seperti Persia, Anggora, Siam, Ragdoll, hingga Sphynx.
Kucing memiliki “refleks meluruskan” di mana mereka dapat memutar tubuh mereka saat jatuh, memastikan mereka mendarat dengan aman di atas kaki mereka.
Saat kucing terjatuh dari ketiggian, dia lantas bisa langsung beridiri dan berlari. Oleh karena itu, kucing disebut memiliki 9 nyawa.
Ini menimbulkan pertanyaan, dari mana mitos ini bermula? Mari kita uraikan, dan mungkin bisa menemukan sesuatu dalam fakta berikut ini sebagaimana dilansir dari The Fact Site.
Legenda sembilan nyawa kucing
Tidak ada yang tahu siapa yang memulai mitos sembilan nyawa kucing, dan tidak ada catatan sejarah yang sebenarnya tentang kapan dan di mana mitos itu pertama kali diciptakan.
Namun, yang diketahui adalah bahwa sembilan nyawa kucing pertama kali disebutkan dalam peribahasa Inggris yang berbunyi: “Seekor kucing memiliki sembilan nyawa. Selama tiga, dia bermain; untuk tiga, dia tersesat; untuk tiga yang terakhir, dia bertahan.
Asal-usul peribahasa mungkin masih menjadi misteri, tetapi setidaknya kami memiliki perkiraan waktu.
Dalam salah satu drama paling terkenal William Shakespeare, Romeo dan Juliet, dia menulis: “Raja kucing yang baik, tidak lain adalah salah satu dari sembilan nyawamu.”
Penyair menulis tragedi di abad ke-16, membuat mitos sembilan nyawa kucing mendahului tahun 1500-an.
Mengapa kucing disebut memiliki sembilan nyawa?
Kucing dikenal sebagai hewan yang sangat lincah. Mereka adalah makhluk yang sangat mandiri dan cerdas.
Mereka bisa jatuh dari ketinggian dan tetap mendarat dengan kaki mereka. Bahkan ada kasus yang terdokumentasi di New York di mana seekor kucing jatuh dari gedung 32 lantai dan selamat, hanya menderita luka ringan.
