HALOJABAR.COM – Burung gereja, atau sering disebut burung pingai, adalah makhluk kecil yang sering terlihat berterbangan di langit perkotaan dan pedesaan.
Meskipun terlihat indah dan unik, ada beberapa alasan kuat mengapa burung gereja sebaiknya tidak dipelihara sebagai hewan peliharaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa alasan yang mendukung argumen ini.
1. Aroma yang Kurang Sedap
Burung gereja memiliki ciri khas yang mungkin tidak semua orang sukai: aroma yang kurang sedap. Aroma ini muncul begitu Anda mendekati burung gereja, dan ini adalah bagian dari karakter alami mereka.
Sangkar atau kandang burung gereja sering menjadi tempat penumpukan kotoran, yang dapat menghasilkan aroma yang tidak menyenangkan.
Ini bisa menjadi masalah terutama jika Anda memiliki beberapa burung gereja atau jika mereka dipelihara dalam ruangan yang kurang bersirkulasi udara.
2. Risiko Penularan Penyakit
Ketika burung gereja dipelihara dalam jumlah besar, seperti yang sering terjadi di tempat-tempat hiburan burung atau kompetisi, ada risiko penularan penyakit.
Burung gereja sering berinteraksi dengan berbagai jenis makanan di lingkungan perkotaan, termasuk sisa-sisa makanan manusia. Hal ini membuat mereka rentan terhadap penyakit yang dapat ditularkan kepada manusia.
Salah satu contohnya adalah salmonellosis, yang dapat disebabkan oleh kontak dengan kotoran burung gereja yang terkontaminasi.
3. Gangguan pada Kehidupan Manusia
Selain masalah aroma dan kesehatan, burung gereja yang dipelihara juga dapat mengganggu kehidupan manusia. Kotoran burung gereja yang menumpuk di sekitar kandang atau sangkar dapat mencemari area tersebut.
Kotoran ini mengandung zat berbahaya seperti amonia, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia jika terhirup dalam jangka panjang. Selain itu, burung gereja juga bisa merusak properti dengan mencakar atau merusak bahan bangunan.
