HALOJABAR.COM- Sebelum memulai ibadah puasa, selaku umat muslim kita sangat dianjurkan untuk melakukan sahur. Melansir dari laman akurat.co, dari segi bahasa, sahur merupakan makan dan minum yang dilakukan pada akhir malam.
Menurut sebagian ulama sahur dimulai setelah seapruh malam berlalu. Sedangkan ulama Syafi`i menyebutkan bahwa waktu sahur dimulai dari setengah malam.
Anjuran untuk bersahur disebutkan oleh sahabat Anas radhiyallahu anhu:
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً
Artinya : Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bersahurlah kalian karena dalam sahur ada keberkahan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Seperti kita ketahui bahwa beberapa keutamaan dari sahur adalah berdoa pada waktu sahur akan dikabulkan Allah SWT, mendapat selawat dari Allah SWT beserta para malaikat serta membuat fisik menjadi lebih kuat dalam menjalani ibadah puasa.
Batas Waktu Sahur
Dalam melakukan sahur, terdapat aturan menegnai batas waktu sahur. Apabila telah melewati batas sahur, maka umat muslim mulai menjalankan ibadah puasa.
Al-Qur’an telah menjelaskan bahwa batas waktu sahur ialah sampai masuknya waktu fajar, seperti yang Allah SWT terangkan dalam Al-Baqarah ayat 187:
وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ ٱلْخَيْطُ ٱلْأَبْيَضُ مِنَ ٱلْخَيْطِ ٱلْأَسْوَدِ مِنَ ٱلْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا۟ ٱلصِّيَامَ إِلَى ٱلَّيْلِ
Wa kulụ wasyrabụ ḥattā yatabayyana lakumul-khaiṭul-abyaḍu minal-khaiṭil-aswadi minal-fajr, ṡumma atimmuṣ-ṣiyāma ilal-laīl
Artinya: “Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam”.
Berdasarkan ayat di atas menjelaskan bahwa seseorang masih diperbolehkan untuk sahur hingga datangnya waktu fajar. Jika fajar telah datang, maka kita tidak diperbolehkan untuk makan maupun minum.
