HALOJABAR.COM – Palestina kembali gagal menjadi anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) oleh Dewan Keamanan PBB usai Amerika Serikat (AS) menggunakan veto.
Menurut perwakilan AS sebelum pemungutan suara mengatakan kepada Reuters, Palestina masih perlu melakukan perundingan dengan Israel dengan dukungan dari AS.
“Kenegaraan bagi rakyat Palestina adalah melalui perundingan langsung antara Israel dan Otoritas Palestina dengan dukungan Amerika Serikat dan mitra lainnya,” kata perwakilan AS.
Permintaan keanggotaan penuh PBB untuk Palestina di Dewan Keamanan PBB pada Kamis 18 April 2024 mendapat 12 suara mendukung, dua abstain dan veto AS yang menentang.
BACA JUGA: Kompak! 10 Band Irlandia Mundur dari Konser SXSW 2024 di AS untuk Dukung Solidaritas Palestina
Sementara untuk bisa disahkan menjadi anggota penuh PBB, resolusi Dewan Keamanan memerlukan setidaknya sembilan suara setuju dan tidak ada veto dari lima anggota tetap, yakni AS, Inggris, Prancis, Rusia dan Cina.
Melalui akun X, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyesalkan kegagalan berulang Dewan Keamanan PBB untuk mengesahkan Palestina menjadi anggota penuh.
“Indonesia sangat menyesalkan kegagalan DK PBB untuk kesekian kalinya dalam mengesahkan resolusi mengenai keanggotaan penuh Palestina di PBB, dikarenakan veto oleh salah satu Anggota Tetap DK PBB,” kata Kemlu, Jumat 19 April 2024.
BACA JUGA: Google Memecat Satu Karyawan Pro Palestina, Usai Memprotes Proyek Genosida Israel
Kemlu RI menegaskan veto yang dilakukan oleh AS tersebut mengkhianati aspirasi menciptakan perdamaian jangka panjang di wilayah Timur Tengah.
Veto ini sekali lagi mengkhianati aspirasi bersama untuk menciptakan perdamaian jangka panjang di Timur Tengah,”ujarnya.
Meskipun demikian, dukungan RI agar Palestina resmi menjadi anggota penuh PBB tidak berubah, agar kedudukan Palestina setara dengan negara lain.
