HALOJABAR.COM – Bencana banjir mengepung Kota Bandung dan Cimahi setelah hujan lebat melanda sejumlah wilayah sejak Selasa, 5 Desember 2023, sore hari.
Tak hanya curah hujan dengan intensitas tinggi, musibah banjir yang terjadi di Bandung juga diperparah dengan kondisi drainase yang memprihatinkan.
Bahkan sejumlah pihak juga menilai bahwa banjir yang melanda sejumlah wilayah ini diakibatkan oleh adanya pendangkalan sungai hingga sedimentasi di beberapa DAS di Bandung.
“Harusnya saat kemarau ada normalisasi besar-besaran yang secara menyeluruh sehingga pada musim hujan tidak terjadi banjir. Ditambah musim penghujan dan juga siklus cuaca yang tidak bisa diprediksi ini tentunya hujan ini membawa banyak material, bukan hanya sampah tapi sedimentasi dari hulu ke hilir sehingga luapan Sungai semakin meninggi karena pendangkalan,” ucap pegiat sungai BBWS, Yadi Supriyadi, Selasa 5 Desember 2023.
Baca Juga: Banjir dan Antrian Kendaraan Terjadi Akibat Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Wilayah Bandung
Sejauh ini, banjir masih terjadi di wilayah Kelurahan dan Kecamatan Pasteur, Cibadak, dan Astana Anyar. Luapan sungai Citepus menjadi penyebab utama banjir ini, menciptakan situasi sulit bagi warga setempat.
Yadi lebih lanjut mengatakan, banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Kota Bandung dan Cimahi memang sebagian besar juga karena permasalahan sampah yang menumpuk di sekitar aliran sungai.
“Harusnya saat kemarau, pemerintah dan juga warga membuat aktivitas-aktivitas di sungai, seperti rutin membersihkan sampah, mencegah pendangkalan. Antisipasi ini bisa dilakukan karena kan BMKG sudah memprediksi bahwa musim penghujan akan terjadi di November dan puncaknya Februari 2024,” bebernya.
Selain di Jalan Sudirman, Gardujadi, Kelenteng, Andir, dan Cibadak, luapan sungai Citepus juga membuat banjir di kawasan Leuwipanjang serta Kopo Citari, Kopo Karasak dan wilayah sekitarnya. “Kalau Astana Anyar dan Cibadak banjir pasti Kopo Citarip juga banjir, karena kalau Citepus meluap sungai Citarip juga akan meluap.