HALOJABAR.COM- Demi mengantisipasi peningkatan kasus DBD, Dinas Kesehatan Kota Bandung berupaya melalui Wolbachia.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menggelar On The Job Training (OJT) Teknis Kedua Strategi dan Manajemen Implementasi Wolbachia Kota Bandung, 7-8 November 2023.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian, di Hotel Courtyard by Marriott Bandung, Selasa, 7 November 2023.
Baca Juga: Kota Cimahi Waspada DBD, hingga Juni 2023 Sudah Terjadi 123 Kasus
Dalam kesempatan tersebut, Anhar menngatakan kekhawatrannya bakal terjadi peningkatan kasus DBD di Kota Bandung memasuki musim penghujan.
Untuk mencegah hal tersebut, Anhar mengajak warga Kota Bandung mendukung Program “ce Woli Jawara” Cegah DBD, Wolbachia Jagi Wargi Bandung Juara.
“Program Wolbachia ini diharapkan akan menjadi salah satu ikhtiar yang bisa menekan kasus DBD di Kota Bandung,” kata Anhar.
Wolbachia adalah salah satu genus bakteri yang hidup sebagai parasit pada hewan artropoda. Infeksi Wolbachia pada hewan akan menyebabkan partenogenesis, kematian pada hewan jantan, dan feminisasi.
Bakteri ini tergolong ke dalam Gram negatif, berbentuk batang, dan sulit ditumbuhkan di luar tubuh inangnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sebelumnya sudah mengimplementasikan inovasi bakteri wolbachia ke dalam telur-telur nyamuk Aedes aegypti di Kecamatan Ujungberung.
Hal tersebut diapresiasi pemateri OJT Teknis Kedua Strategi dan Manajemen Implementasi Wolbachia Kota Bandung, dr. Iriani Samad.
Pada tahun 2022, Kecamatan Ujungberumh masuk ke dalam 10 kecamatan dengan kasus DBD terbanyak di Kota Bandung. Hal tersebut yang membuat Kecamatan Ujungberung sebagai Pilot Project Wolbachia di Kota Bandung.
Terdapat 5 Kelurahan yang menjadi Pilot Project Wolbachia di Ujungberung. Diantaranya adalah Kelurahan Pasanggrahan, Kelurahan Pasirendah, Kelurahan Cigending, Kelurahan Pasirwangi dan Kelurahan Pasirjati.
