HALOJABAR.COM – Buah kurma selalu identik dengan bulan Ramadhan.
Bahkan, kurma biasanya disajikan saat umat muslim berbuka puasa.
Menariknya, saat buka puasa, kurma disunnahkan dikonsumsi dengan jumlah ganjil.
Sebab, Rasulullah SAW menganjurkan makan kurma dengan jumlah ganjil.
Lantas mengapa demikian? Berikut ini adalah berbagai alasan di balik keutamaan makan kurma dengan jumlah ganjil.
BACA JUGA: Nikmati Sensasi Manis Ragam Takjil ala Thailand Saat Buka Puasa di Ramadhan 2024
1. Bilangan Ganjil Kecintaan Rasulullah
Al-Munawi dalam kitabnya Faidlul Qadîr menyebutkan bahwa Rasulullah memakan tujuh butir kurma yaitu karena kecintaan beliau kepada bilangan yang ganjil dalam segala urusan.
Rasulullah pernah melakukannya saat berbuka puasa ataupun hendak berangkat salat Idul Fitri.
Dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan dikutip oleh At-Tabrizi (Muhammad bin Abdullah At-Tabrizi, Misykâtul Mashâbîh, Beirut, Al-Maktab Al-Islami, 1979), menyebutkan bahwa “Adalah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallama tidak pergi untuk melaksanakan shalat Idul Fitri sampai beliau memakan beberapa butir kurma. Beliau memakannya ganjil.”
2. Dipercaya Dijauhkan dari Terkena Racun ataupun Sihir
Keutamaan makan kurma dalam jumlah ganjil juga dijelaskan dalam hadits shahih Bukhori dan Muslim. Diriwayatkan dari Shahabat Sa’ad bin Abi Waqqash, dari Rasulullah SAW beliau pernah bersabda:
مَنْ تَصَبَّحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً، لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ
“Barangsiapa mengkonsumsi tujuh butir kurma ajwa pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir.”
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullaah menukilkan omongan Imam Al-Khathabi mengenai keistimewaan kurma ajwa:
“Kurma ajwa bermanfaat untuk mencegah racun dan sihir dikarenakan do’a keberkahan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap kurma Madinah bukan karena dzat kurma itu sendiri.”