HALOJABAR.COM – Gempa dengan magnitudo 7,4 mengguncang Jepang tengah bagian utara pada Senin, 1 Januari 2024 hingga memicu peringatan tsunami.
Seperti dilihat dari sejumlah video yang beredar di media sosial, saat gempa terjadi guncangannya membuat bangunan bergetar dan warga panik.
Lembaga penyiaran publik NHK menyebut Badan Meteorologi Jepang telah mengeluarkan peringatan tsunami di sepanjang wilayah pesisir barat prefektur Ishikawa, Niigata dan Toyama.
Tsunami setinggi hingga 5 meter diyakini mencapai Noto di Prefektur Ishikawa. Gelombang setinggi lebih dari 1 meter, juga dilaporkan menghantam pantai Kota Wajima di Prefektur Ishikawa, NHK melaporkan.
BACA JUGA: Bey Machmudin Tinjau RSUD Sumedang dan Perum Babakan Hurip yang Terdampak Gempa
NHK juga menyampaikan peringatan aliran air yang deras bisa mencapai ketinggian 5 meter dan membuat warga yang tinggal di pesisir pantai diminta untuk mengungsi ke dataran tinggi atau puncak gedung di dekatnya secepat mungkin.
Penyedia utilitas Hokuriku Electric Power mengatakan, gempa yang mengguncang Jepang juga telah memutus aliran listrik lebih dari 36.000 rumah di prefektur Ishikawa dan Toyama.
Otoritas Regulasi Nuklir Jepang mengatakan tidak ada kejanggalan yang terkonfirmasi di pembangkit listrik tenaga nuklir di sepanjang Laut Jepang, termasuk lima reaktor aktif di pembangkit listrik Ohi dan Takahama milik Kansai Electric Power di Prefektur Fukui.
BACA JUGA: Dampak Gempa Sumedang, 84 Rumah Rusak
Pabrik Shika milik Hokuriku di Ishikawa, yang terletak paling dekat dengan pusat gempa, telah menghentikan dua reaktornya sebelum terjadinya gempa untuk pemeriksaan rutin dan tidak melihat dampak apa pun dari gempa tersebut, kata badan tersebut.
Sementara itu, Badan Meteorologi Korea Selatan mengatakan bahwa permukaan laut di beberapa bagian provinsi Gangwon di pantai timur mungkin akan naik setelah gempa bumi melanda Jepang tengah bagian utara.***
