Hukum Puasa Tanpa Sahur dalam Islam

Ilustrasi sahur di bulan ramadan (Freepik)

HALOJABAR.COM- Terdapat beberapa sunah dalam menjalankan ibadah puasa di bulan ramadan. Salah satu sunah tersebut adalah mengakhirkan sahur.

Melansir dari laman NU online, sahur merupakan aktivitas yang berbarengan dengan puasa ramadan. Sahur juga menjadi pelengkap dari puasa itu sendiri. Masyarakat Islam di dunia mayoritas melaksanakan sahur ketika menjelang adzan Subuh, atau mendekati imsak.

Beberapa orang pernah mengalami keterlambatan dalam melakukan sahur. Bahkan tidak sedikit juga yang melewatkan sahur dalam menjalankan ibadah puasa di bulan ramadan.

Lantas bagaimana hukum puasa tanpa sahur dalam pandangan Islam? Berikut penjelasannya.

Hukum Puasa Tanpa Sahur

Melansir dari laman sukabumiupdate.com, dalam ajaran islam tidak disebutkan bahwa inti berpuasa adalah Sahur. Sahur ini sendiri memang sangat dianjurkan bahkan menjadi salah satu amalan sunnah, akan tetapi itu bukanlah bagian syarat inti puasa.

Puasa seseorang akan tetap dianggap sah meskipun tanpa makan sahur. Hal ini tertuang dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Nasai, dan Imam Tirmudzi berikut ini:

“Dari Aisyah RA berkata, ‘Suatu hari, Nabi Muhammad SAW menemui kami dan bertanya, ‘apakah engkau punya makanan?’ Kami menjawab, ‘Tidak.’ Nanti dia lupa, ‘Kalau begitu, saya akan puasa’.”.

Menurut hadis di atas menerangkan bahwa Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk puasa karena tidak adanya makanan di rumah. Hal tersebut menandakan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak sahur di malam harinya, namun Nabi Muhammad SAW tetap berpuasa di keesokan harinya.

Keutamaan Sahur di Bulan Ramadhan

Meskipun hukumnya sunnah, namun terdapat beberapa keutamaan dari sahur. Salah satu keutamaannya adalah mendapat pengampunan dari Allah SWT. hal tersebut tercantum dalam hadis Rasulullah SAW yang bunyi hadisnya sebagai berikut:

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News