HALOJABAR.COM – Lampu “check engine” adalah salah satu lampu indikator yang terdapat pada dashboard kendaraan. Lampu ini dirancang untuk memberi tahu pengemudi bahwa sistem diagnosis onboard (OBD) kendaraan telah mendeteksi masalah potensial pada mesin atau sistem emisi kendaraan.
Ketika lampu “check engine” menyala, itu menandakan adanya kerusakan atau kelainan pada kendaraan. Lampu ini dapat berbentuk gambar mesin atau kata-kata “check engine”. Warna lampu ini biasanya merah atau oranye.
Lampu “check engine” merupakan bagian dari sistem OBD yang ditemukan pada kendaraan modern. Sistem ini memonitor dan menganalisis berbagai komponen dan sistem kendaraan untuk mendeteksi potensi masalah. Saat sistem OBD mendeteksi kerusakan atau kelainan, lampu “check engine” akan menyala untuk memberi tahu pengemudi bahwa ada sesuatu yang perlu diperiksa.
Penting untuk tidak mengabaikan lampu “check engine” yang menyala, karena hal tersebut dapat mengakibatkan masalah yang lebih serius atau kerusakan yang lebih besar pada kendaraan. Ketika lampu ini menyala, sebaiknya segera mencari penyebab masalah dengan melakukan pemeriksaan sendiri atau membawa kendaraan ke bengkel untuk diperiksa oleh mekanik yang terlatih.
Alasan Lampu Check Engine Menyala
Ada beberapa alasan mengapa lampu “check engine” bisa menyala pada kendaraan. Beberapa alasan umum termasuk:
1. Sensor yang rusak
Kendaraan modern dilengkapi dengan berbagai sensor yang memantau berbagai sistem kendaraan. Jika salah satu sensor ini rusak atau tidak berfungsi dengan baik, lampu “check engine” dapat menyala.
2. Sistem pembuangan yang bermasalah
Komponen-komponen sistem pembuangan seperti katalitik konverter, sensor oksigen, atau sistem recirculation gas buang (EGR) yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan lampu “check engine” menyala.
3. Masalah pada sistem bahan bakar
