Isu Reshuffle Menteri Kembali Mencuat, Presiden Jokowi Bilang Begini!

Jokowi Beri Sinyal Ganjar-Prabowo
Ilustrasi - Presiden RI, Joko Widodo. (Istimewa)

HALOJABAR.COM – Isu perombakan kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mencuat usai adanya dugaan kasus hukum yang menyeret kedua menterinya.

Dua menteri Jokowi diduga terlibat masalah hukum usai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Tak hanya itu, ada juga dugaan keterlibatan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo menerima uang suap Rp27 miliar dalam kasus BTS 4G Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Isu reshuffle tidak ditanggapi oleh Presiden Joko Widodo saat para wartawan meminta konfirmasi dalam acara Istana Berbatik di depan Istana Merdeka Jakarta, Minggu malam.

Saat ditanya wartawan mengenai hal tersebut, ekspresi wajah Presiden tampak berubah serius.

Presiden Widodo lalu balik bertanya kepada jurnalis mendapat informasi itu dari mana.

“Dengar dari mana?” tanya Jokowi. Ia lalu menunduk dan tidak menjawab kebenaran isu tersebut dan melayani pertanyaan lain dari awak media.

Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menggeledah rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terkait dugaan korupsi di Kementerian Pertanian, hingga muncul kabar politisi NasDem itu telah ditetapkan sebagai tersangka.

Selain itu Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo juga disebut menerima aliran dana korupsi infrastruktur base transceiver station (BTS) 4G, senilai Rp27 miliar.

Dua peristiwa itu menuai dugaan publik atas akan dilakukannya perombakan kabinet di dalam pemerintahan Joko Widodo.

Sebagai informasi, reshuffle kabinet biasanya dilakukan presiden dalam upaya untuk mengoptimalkan kinerja pemerintahannya. Keputusan ini diambil sebagai langkah strategis dalam menghadapi berbagai tantangan kompleks yang dihadapi oleh Indonesia.

Reshuffle kabinet ini melibatkan perombakan sejumlah menteri dan posisi strategis dalam pemerintahan.

Reshuffle ini bertujuan untuk memastikan kabinetnya tetap efektif dalam menghadapi berbagai tantangan dalam negeri dan internasional. Perubahan ini adalah langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja pemerintah dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta perlindungan kepentingan nasional.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News