HALOJABAR.COM – Fenomena kematian ikan di Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dikarenakan kondisi cuaca ekstrem. Hujan yang terus menerus turun setiap hari membuat permukaan air menjadi dingin dan minim oksigen yang menyebabkan ikan mati.
Kepala Bidang Perikanan, Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan), KBB, Dindin Rustandi mengatakan, fenomena yang disebut up welling itu selalu terjadi setiap tahun. Sehingga sebenarnya para pembudidaya ikan sudah melakukan antisipasi.
“Kami juga dari awal bulan November sudah membuat surat imbauan pencegahan kematian massal ikan akibat fenomena up welling di dua waduk, yakni Saguling dan Cirata,” ucapnya saat dihubungi, Sabtu 9 Desember 2023.
Di dalam surat imbauan sudah ada upaya pencegahan dan penanganan yang harus dilakukan oleh pembudidaya ikan dalam menghadapi cuaca ekstrem. Apalagi BMKG juga sudah menginformasikan jika sejak awal November sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim penghujan.
Menurutnya, para pembudidaya ikan juga sudah memgetahui di bulan-bulan mana saja terjadi cuaca ekstrem, sehingga mereka mengantisipasinya dengan mengurangi bibit ikan yang dibudidayakan. Meskipun ada sebagian pembudidaya yang berspekulasi kalau ikannya tidak terdampak up welling.
BACA JUGA: KPU KBB Sudah Terima Lebih dari Empat Juta Surat Suara untuk Pemilu 2024
Sehingga diharapkan harga ikan pasti akan naik tajam jika ada kejadian ikan mati karena fenomena up welling. Artinya kembali ke hukum ekonomi, ketika barang sedikit maka harga akan tinggi. Selain faktor cuaca ekatrem kematian ratusan ikan itu juga bisa disebabkan karena kualitas air yang sudah menurun dan terkadi pendangkalan waduk akibat sedimentasi
“Sekarang ini apabila terjadi up welling tidak hanya ikan mas saja yang kena, ikan nila juga pasti mati dikarenakan salah satunya kualitas air yang sudah menurun akibat sedimentasi dan sisa pakan yang tidak terurai,” tandasnya.