HALOJABAR.COM – Kepergian Masinis KA Commuter Line Bandung Raya jurusan Padalarang-Cicalengka yang bernama Julian Dwi Setiyono (28) untuk selama-lamanya meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan juga sahabat korban.
Banyak kenangan yang terekam indah di memori para sahabatnya, terutama mereka yang sejak kecil tumbuh bersama. Mengingat pria yang sehari-hari disapa Yono itu menghabiskan masa kecil hinga dewasa di rumah orang tuanya yang berada di Kompleks Bukit Permata, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Salah satunya seperti yang dirasakan oleh sahabat karib almarhum yang bernama Brahma Adi Prasetya (26). Pria yang rumahnya bersebelahan dengan rumah orang tua almarhum mengaku masih belum percaya jika sahabat main dan bercandanya itu menjadi salah satu korban tabrakan kereta yang terjadi pada Jumat 5 Desember 2024 pagi.
“Jujur masih belum percaya, dia masih muda dan masih sehat. Tapi mungkin ini yang dinamakan takdir Yang Maha Kuasa,” kata Brahma saat ditemui di rumah duka sambil menunggu kedatangan jenazah sahabatnya.
Dirinya tidak pernah menyangka jika sahabatnya pergi secepat ini, padahal sejumlah rencana ke depan sudah dirancang bersama-sama. Salah satunya jika ajal tidak memisahkan, malam ini rencananya antara almarhum dan dirinya akan ngeliwet bareng.
“Tadinya malam ini saya dan almarhum mau ngeliwet bareng dan ke depannya akan syukuran rumahnya,” sambung dia.
Dikatakannya, almarhum mengenyam pendidikan di SDN Sukamaju, lalu SMP di Padalarang dan melanjutkan sekolah di SMK di Kota Cimahi. Sebelum bekerja di PT KAI, Yono lebih dulu bekerja di sebuah perusahaan di Bogor.
