Keutamaan Shalawat Nabi Lewat Tulisan dan Lukisan Kaligrafi

Keutamaan Shalawat Nabi Lewat Tulisan dan Lukisan Kaligrafi
Foto: Ist/nu.or.id

HALOJABAR.COM- Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW bisa dilakukan dengan berbagai media.

Sebagian melisankannya melalui pengeras suara sebelum atau setelah azan. Sebagian lainnya melisankannya di tengah aktivitas harian atau menemani anak usia balita tanpa pengeras suara.

Selain itu ada juga santri yang menulis lafal shalawat dan salam pada kulit kitab, dinding, sehelai kertas, atau buku tulis.

Sebagian santri dan murid madrasah menggoreskan shalawat dan salam di atas kanvas dengan pesta warna dan dekorasi yang meriah saat belajar kaligrafi.

Baca Juga: Mengenal Huruf Hijaiyah, Jumlah, Pengertian dan Penulisannya

Salah satu mediumnya selain kertas dan cat air adalah kanvas dengan cat minyak. Di sana mereka menulis ayat Al-Quran dan lafal shalawat serta mewarnai latarnya dengan dekorasi mereka.

Keutamaan Shalawat Nabi Melalui Tulisan dan Lukisan Kaligrafi

Lantas, bagaimana keutamaan Shalawat Nabi melalui sebuah tulisan atau lukisan kaligrafi? Syekh M Nawawi Banten mengutip hadits saat menjelaskan keutamaan shalawat nabi melalui medium tulisan.

Baca Juga: Mengenal Shalawat dari Pengertian Hingga Macam-Macam Bacaannya

Dalam hadits tersebut dikatakan bahwa, malaikat mendoakan orang yang menulis shalawat selama tulisan itu masih tampak sebagai tulisan.

وبقوله صلى الله عليه وسلم من صلى علي في كتاب لم تزل الملائكة تصلى عليه ما دام اسمي في ذلك الكتاب

Artinya, “… karena sabda Rasulullah SAW, ‘Siapa yang bershalawat kepadaku pada sebuah buku, maka malaikat senantiasa berdoa untuknya selama namaku masih tercatat di buku tersebut,”

Dikutip dari NU Online, selain itu, Syekh M Nawawi Banten juga mengutip pandangan Syekh Abdul Mu’thi As-Samlawi dalam memahami hadits berikut ini.

قال عبد المعطى السملاوي في منعى هذا الحديث أي من كتب الصلاة وصلى أو قرأ الصلاة المرسومة في تأليف حافل أو رسالة لم تزل الملائكة تدعو له بالبركة أو تستغفر له

Artinya, “Syekh Abdul Mu’thi As-Samlawi mengatakan perihal makna hadits tersebut, yaitu ‘Siapa saja yang mencatat shalawat, bershalawat, atau membaca shalawat yang tercatat pada karya yang tersusun atau pada sebuah surat, niscaya malaikat senantiasa mendoakan keberkahan dan memohonkan ampunan kepada Allah baginya,”

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News