Kucing Rabies? Ini Tanda-tanda yang Harus Diwaspadai dan Langkah Penanganannya

Kucing Rabies? Ini Tanda-tanda yang Harus Diwaspadai dan Langkah Penanganannya
Kucing Rabies? Ini Tanda-tanda yang Harus Diwaspadai dan Langkah Penanganannya. (Pixabay)

HALOJABAR.COM – Rabies, penyakit yang tak hanya mengintai manusia, tetapi juga hewan-hewan peliharaan kita, merupakan ancaman serius yang patut diperhatikan. Ketika virus rabies memasuki tubuh hewan, dampaknya sangat merusak pada sistem saraf pusat, mengubah perilaku serta kesehatan fisik hewan tersebut. Walau umumnya menyerang hewan-hewan liar seperti anjing, rubah, dan monyet, kucing juga rentan terjangkit.

Mari kita eksplorasi tanda-tanda yang harus Anda waspadai ketika kucing terinfeksi rabies:

1. Perubahan Perilaku yang Signifikan

Kucing yang terkena rabies dapat mengalami perubahan sifat yang mencolok. Hewan yang tadinya tenang bisa tiba-tiba menjadi agresif, atau sebaliknya, dari berani menjadi penakut. Perubahan perilaku ini bukanlah hal sepele, karena rabies dapat menyebar melalui gigitan hewan yang terinfeksi.

2. Nafsu Makan yang Menurun

Virus rabies dapat menyebabkan paralisis pada otot, termasuk otot tenggorokan, sehingga membuat kucing sulit menelan makanan. Penurunan nafsu makan bisa menjadi gejala, tetapi harus diingat bahwa hal ini tidak selalu menandakan rabies. Anda juga harus mencari tanda-tanda lain seperti perubahan suara yang disebabkan oleh alasan yang sama.

3. Keluarnya Air Liur dan Busa

Salah satu tanda yang sering muncul pada hewan terinfeksi rabies adalah keluarnya air liur. Bagi hewan seperti anjing, yang cenderung berliur, tanda ini mungkin sulit dibedakan. Namun, pada kucing yang umumnya tidak berliur, terutama jika dalam jumlah besar, ini adalah gejala yang jelas. Busa yang muncul di sekitar mulut juga bisa menjadi indikator rabies.

4. Kejang dan Kelumpuhan

Pada tahap parah rabies, kucing mungkin mengalami kejang. Awalnya, mereka mungkin merasa lemas dan enggan bergerak, tetapi kemudian tubuh mereka akan mengalami kejang. Selanjutnya, kelumpuhan akan menyerang secara bertahap, dimulai dari tenggorokan dan menyebar ke kaki hingga keseluruh tubuh. Ketika otot yang mengendalikan pernapasan terkena dampaknya, inilah saat tubuh hewan berhenti berfungsi.

5. Hipersensitif terhadap Rangsangan Lingkungan

Kucing yang terinfeksi rabies menjadi sangat hipersensitif terhadap rangsangan lingkungan sekitarnya, seperti suara atau cahaya. Mereka dapat merespons dengan berlebihan terhadap sentuhan atau suara yang dianggap mengganggu.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News