HALOJABAR.COM – Istilah dalam bahasa Sunda bodo alewoh dan bodo katotoloyoh kini sudah jarang terdengar lagi.
Kedua istilah tersebut merupakan ungkapan yang menggambarkan sikap seseorang ketika menghadapi ketidaktahuan.
Bodo alewoh dan bodo Katotoloyoh memiliki pengertian berbeda. Oleh sebab itu, berikut ini penjelasan ungkapan Bodo Alewon dan Bodo katotoloyoh agar tidak keliru.
Baca Juga: Makna dan Filosofi Reuneuh Mundingeun, Tradisi Sunda yang Dilakukan oleh Wanita Hamil
1. Arti dan Makna Bodo Alewoh
Ungkapan Sunda bodo aléwoh terdiri atas dua kata, yaitu bodo dan aléwoh. Bodo dalam bahasa Indonesia artinya bodoh, sedangkan alewoh artinya adalah banyak bicara atau banyak bertanya.
Bodo aléwoh artinya tidak tahu tapi mau bertanya. Ungkapan ini dipandang memiliki makna yang baik jika dilihat dari sisi mau bertanyanya. Orang bodo alewoh ada peluang jadi orang pintar karena dia mau belajar dan bertanya.
Orang tua di tatar Sunda kalau memberi pepatah menuntut ilmu kepada anak cucunya suka menyebut “kudu bodo aléwoh”.
Baca Juga: Mengenal Tradisi Munggahan Jelang Bulan Ramadan dalam Masyarakat Sunda
Artinya yaitu kita harus mau belajar, jika tidak mengerti harus mau bertanya, jangan malu jika dianggap tidak tahu dan jangan merasa pintar padahal tidak tahu apa-apa.
Justru orang pintar dan berilmu biasanya selalu merasa ilmunya kurang, sehingga mereka terus belajar dan bertanya. Makanya tidak heran kalau yang berilmu makin berilmu.
Tapi harus diingat, ada pepatah ulama yang mengatakan kalau dirimu punya ilmu sekilo maka kamu harus punya akhlaq (adab) dua kilo.
Baca Juga: 5 Kata Serapan Bahasa Sunda yang Berasal dari Bahasa Belanda
2. Arti dan Makna Bodo Katotoloyoh
Ungkapan Sunda ini terdiri atas dua kata, yakni bodo dan katotoloyoh. Bodo artinya sama dengan bodoh, sedangkan katotoloyoh berarti berlebihan (dalam kebodohan).
