Melalui BPBD, Pemkab Bandung Melakukan Langkah untuk Mengantisipasi Ancaman Kekeringan dan Dampak Perubahan Cuaca El Nino di Kabupaten Bandung

Kekeringan Kabupaten Bandung (Pixabay)

HALOJABAR.COM- Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi ancaman kekeringan serta dampak perubahan cuaca El Nino di Kabupaten Bandung.

Salah satunya adalah dengan melaksanakan rapat koordinasi bersama sejumlah Organisasi Perangkat daerah, Rabu (23/8/2023) lalu di ruang rapat BPBD Kabupaten Bandung, Soreang.

Bupati Bandung, Dr. HM. Dadang Supriatna menyebutkan jika dampak El Nino dapat berpengaruh kepada terjadinya ancaman kekeringan serta kebakaran di hutan atau lahan Kabupaten Bandung.

“Adapun hasil analisa dan kajian serta prediksi dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) sudah ada pengurangan turunnya air hujan terutama di wilayah Kabupaten Bandung” ujarnya.

Berdasarkan informasi prediksi BMKG, Dadang menyebutkan jika puncak kemarau untuk di wilayah Kabupaten Bandung akan terjadi hingga akhir September 2023 nanti.

“Untuk diketahui bahwa El Nino merupakan fenomena yang menyebabkan musim kemarau atau musim hujan di Indonesia lebih kering dari kondisi normal. El Nino meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik Tengah dan suhu permukaan air di wilayah Indonesia jadi lebih dingin yang berakibat pada kurangnya curah hujan” tuturnya

Selain itu, Dadang pun menyebutkan jika berdasarkan kajian risiko bencana tahun 2022, terdapat di 31 kecamatan dengan tingkatan rendah dan sedang yang terancam terkena dampak kekeringan, kebakaran hutan dan lahan.

“Untuk mengantisipasi potensi ancaman itu, kita sudah melakukan inventarisasi tanki air, Inventarisasi petugas dan peralatan dari masing-masing OPD dalam menghadapi kekeringan di Kabupaten Bandung,” jelasnya.

El Nino ini akan berdampak terhadap musim kemarau di Kabupaten Bandung. Hal tersebut dapat perubahan puncak musim kemarau yaitu diprediksi hingga November 2023 dan terus berpengaruh pada cuaca hingga Februrari 2024.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News