Naik Hingga 85 Persen, PHRI Jabar Catat Jumlah Hunian Hotel Meningkat di Masa Libur Nataru

libur panjang akhir tahun

“Ya memang kita berharap seperti itu bahwa pemerintah daerah berani melakukan kolaborasi, jangan sendiri-sendiri,” ujar Herman.

“Berkolaborasi dengan pengusaha yang tahu potensi daerah, potensi barang, potensi destinasi. Yang tahu kemana kita akan menjual, kemana market jualnya. Ini harus, karena Cisumdawu sudah selesai, Kertajati sudah beroperasi,” jelas dia.

Menurut Herman, hingga saat ini pengoperasian BIJB Kertajati belum optimal, dari segi jumlah rute dan penumpang masih sedikit.

BACA JUGAOkupansi Hotel di Lembang Diprediksi Naik 15 Persen Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Karena itu ia berharap Pemerintah Daerah agar lebih masif menggandeng para pengusaha atau investor terkait pengembangan destinasi di Ciayumajakuning (Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan).

“Jangan sampai Kertajati mati yang kedua kali ini yang harus kita pikirkan. Sekarang dengan ada Kereta Cepat (KCIC) orang mikir juga, daripada Kertajati gak jelas gitu kan. Transfortasi itu gak selamanya memberikan dispensasi kan mereka pengusaha juga,” tegasnya.

Ia mencontohkan seperti halnya pada destinasi wisata pantai yang ada di Pangandaran, yang saat ini tergetnya menjadi wisata anda berskala nasional. Untuk mewujudkannya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sudah siap membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran.

“Jadi gak bisa Pemda jalan sendiri, destinasi pengusaha juga begitu. Pengusaha kan butuh kebijakan dari pemerintah (Pemprov Jabar), barang itu laku salah satunya kan bekerjasama. Jadi kalau ada kritik-kritik ada solusinya yang bagus,” tandas dia. ***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News