HALOJABAR.COM– Insiden kecelakaan antara Kereta Api Feeder pengangkut penumpang kereta cepat whoosh yang menabrak minibus di perlintasan sebidang Kampung Sumur Bor, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), masih menyisakan trauma.
Warga atau pengemudi kendaraan yang hendak melintas di perlintasan sebidang tersebut masih sangat hati-hati. Mereka khawatir kejadian memilukan yang menewaskan korban jiwa total lima orang tersebut kembali terjadi.
Andri (37) warga Cimareme, Ngamprah, mengaku masih ragu-ragu ketika akan melintas di perlintasan sebidang tanpa palang pintu yang jadi lokasi kecelakaan. Meskipun ada petugas yang mengatur namun perasaan takut tiba-tiba ada kereta yang datang masih membayangi.
“Saya memilih berhenti dulu kalau mau melintas, masih takut ada kereta lewat. Baru kalau udah benar-benar aman, saya lewat,” kata pegawai swasta yang sehari-hari melintas di perlintasan kereta tersebut, Senin 18 Desember 2023.
Menurutnya kejadian kemarin membuat masyarakat trauma karena itu bisa dibilang kejadian yang cukup mengerikan. Beberapa kali pernah ada insiden, namun kereta Feeder yang menabrak minibus sehingga ada lima orang yang tewas adalah kejadian yang sangat memilukan.
BACA JUGA: Korban Tabrakan KA Feeder dan Minibus Bertambah Jadi Lima
Warga lainnya Dian (42), merasakan hal yang sama. Bahkan dirinya ketika akan melewati perlintasan itu harus melihat ke kanan dan kiri memastikan tidak ada kereta yang akan lewat. “Pastinya masyarakat yang akan lewat masih ada perasaan takut. Makanya sebaiknya segera dipasang pintu perlintasan kereta yang resmi,” usul warga Cilame ini.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lapangan pascakejadian memang banyak pengendara yang hendak menyeberangi perlintasan sebidang tidak berpalang pintu di Jalan Sumur Bor, Kampung Sumur Bor, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, sangat berhati-hati.
