HALOJABAR.COM– Penyebab utama seseorang merasakan gejala pusing saat setelah makan adalah karena kadar glukosa darah yang rendah, hal ini diperparah jika belum makan dalam waktu yang lama.
Adapun, penyebabnya dikarenakan sering mengonsumsi makanan tinggi monosodium glutamat (MSG) atau yang biasa dikenal micin.
Umumnya, bagi penikmat makanan olahan serta makanan siap saji, MSG sangat sulit untuk dihindari. Padahal, sebagian orang memiliki sensitivitas terhadap MSG, yang dapat menyebabkan pusing setelah mengonsumsinya.
Lalu, makanan dingin juga dapat menjadi pemicu pusing setelah makan. Ini terjadi karena perubahan suhu tiba-tiba di dalam perut dapat memengaruhi aliran darah ke otak dan menyebabkan sensasi pusing.
Hipoglikemia postprandial, yaitu penurunan gula darah setelah makan, juga bisa menjadi penyebab pusing meskipun setelah makan.
Pemicu Rasa pusing
Dilansir dari sukabumiupdate.com, alergi makanan dan intoleransi makanan juga dapat memicu pusing setelah makan.
Alergi yang dimaksud seperti Seperti kacang, susu, atau gluten, yang dapat menyebabkan pusing. Selain itu, intoleransi makanan seperti intoleransi laktosa atau intoleransi histamin juga dapat menjadi penyebabnya.
Selain faktor makanan, gangguan TMJ (temporomandibular joint disorder) juga bisa menjadi penyebab pusing setelah makan.
Gangguan ini terjadi ketika persendian di area rahang tidak berfungsi dengan baik. Ketika Anda mengunyah makanan, tekanan yang diberikan pada sendi tersebut dapat menyebabkan pusing.
Cara Mengatasi Pusing Setelah Makan
1. Pastikan minum air putih yang cukup setelah makan. Dehidrasi dapat menyebabkan penurunan tekanan darah dan menyebabkan pusing.
2. Batasi atau hindari konsumsi makanan tertentu yang mungkin menjadi pemicu, seperti makanan tinggi garam, lemak, gula, dan makanan terlalu dingin.
3. Pastikan memiliki waktu istirahat yang cukup. Jangan terburu-buru beraktivitas atau melakukan pekerjaan yang berat setelah makan. ***
