HALOJABAR.COM- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, sukses menggelar pertunjukan Jack True Dream Service (JTDS) 6.0 seri Riposte.
Pagelaran berkonsep audio visual berbasis teknologi digital dengan menyoroti persoalan lingkungan hidup tersebut, berlangsung di Amphitheater Selasar Sunaryo Art Space, Bandung, Jawa Barat, Sabtu 23 Desember 2023.
Dalam sambutannya, Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Ahmad Mahendra, mengatakan, persoalan lingkungan hidup dan keberlanjutan masa depan bumi terus menjadi sorotan dan pembahasan hingga saat ini.
Kemudian mendasari terciptanya seni silang media JTDS 6.0 seri Riposte, sebagai salah satu program untuk mengajak manusia mencintai bumi yang terus mengalami perubahan besar dan berdampak pada alam.
“Pertunjukan JTDS 6.0 seri Riposte bernilai penting yang diharapkan melalui kreativitas seni silang media mampu membuka sudut pandang manusia dari berbagai generasi tentang perubahan lingkungan dan bumi
serta dampaknya,” kata Ahmad Mahendra.
Sementara itu, Kepala BPK wilayah IX Dwi Ratna Nurhajarini, berharap pementasan seperti ini bisa memunculkan aksi dari masyarakat agar kedepannya lingkungan bisa lebih baik.
“Karya kreatif dengan kesan tidak menggurui untuk bisa sama-sama menjaga bumi ini agar lestari. Kami akan terus mendukung kegiatan-kegiatan kreatif seperti ini,” kata Ratna Nurhajarani.
JTDS 6.0 seri Riposte kali ini juga mengedepankan pengalaman audio sebagai artistik dan ruang peristiwa dengan balutan visual yang sudah menjadi ciri khas bagi sutradara Deden Jalaludin Bulqini.
Sekilas tentang sutradara JTDS 6.0 seri Ripotase, yaitu Bulqini yang merupakan seorang seniman visual dengan pengalaman belasan tahun. Bidang yang yang gelutinya meliputi pertunjukan teater, konser, video klip, tari, dan lainnya.
Bulqini mengatakan, sebenarnya teater Jack True Dream Services (JTDS) sudah dibuatnya pada tahun 2019 lalu. Ketika saat itu dunia diserang oleh Covid-19, yang membuat aktivitas pegiat seni pertunjukan dan seni hiburan dibatasi.
