HALOJABAR.COM– Ramai di media sosial terkait semburan air bercampur gas yang keluar dari dalam tanah di Kampung Leuwi Kotok, Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Rabu, 11 Oktober 2023.
Kepala Badan Geologi, Kementerian ESDM, Muhammad Wafid membeberkan kejadian tersebut terjadi ketika ada aktivitas pengeboran untuk mencari sumber air di dalam tanah.
Adapun penggalian tersebut, kata M Wafid sudah berlangsung selama kurang lebih satu bulan, dan setelah mencapai kedalaman sekitar 130 meter, air bercampur gas tiba-tiba menyembur dengan ketinggian sekitar 20 m dan berbau mirip gas LPG.
“Munculnya beberapa semburan air bercampur gas pada sumur bor masyarakat secara geologis merupakan fenomena geologi yang umum, seperti yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia,” kata Muhammad Wafid berdasarkan rilis yang diterima HALOJABAR.COM.
BACA JUGA: PLN UID Jawa Barat Tambah Fasilitas SPKLU di Kawasan Kota Baru Parahyangan
Ia juga menjelaskan, gas yang terkandung dalam air itu merupakan gas biogenic yang sering muncul di rawa atau sawah, sehingga disebut gas metan sawah atau gas metan rawa, sesuai yang telah diidentifikasi oleh PGN.
Menurut Wafid, gas tersebut dihasilkan dari aktivitas dekomposisi matenal organic pada suatu rawa-tawa di masa lampau. Lalu di bawah permukaan akan terakumulasi dan tertangkap pada kantong kantong dengan sebaran yang relatif tidak luas.
Gas kemudian terperangkap pada lapisan sedimen yang berumur muda (berumur 10.000 tahun) dan muncul ke permukaan sebagai semburan biasanya akibat tertembus nya lapisan perangkap gas tersebut pada kedalaman tertentu.
BACA JUGA: Pj Gubernur Jawa Barat Dampingi Teten Masduki Tinjau Kolaborasi Persib Bersama UMKM
“Melihat dari kejadian-kejadian serupa sebelumnya, kejadian semburan air bercampur gas tersebut umunya relatif tidak lama, yaitu sekitar satu hingga dua bulan,” bebernya.
