Rumus Menghitung Malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadan Menurut Imam Al-Ghazali

Benarkah Malam Lailatul Qadar Turun pada Malam Ganjil di 10 Hari Terakhir Ramadan?
Benarkah Malam Lailatul Qadar Turun pada Malam Ganjil di 10 Hari Terakhir Ramadan? (Pixabay)

HALOJABAR.COM — Malam Lailatul Qadar menjadi malam yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam yang menjalankan Ibadah puasa. Bertemu dengan malam Lailatul Qadar merupakan berkah yang sagat luar biasa sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran bahwa malam Lailatul Qadar lebih baik dari 1.000 bulan.

Untuk bisa bertemu dengan malam Lailatul Qadar, berikut gambaran dan rumus yang bisa diterapkan.

Rumus ini teruji dari kebiasaan para ulama yang telah menemui Lailatul Qadar. Ramadan 1444 Hijriah telah melewati lebih dari separuh perjalanan dan akan memasuki sepuluh hari terakhir. Lazimnya umat Islam bakal kian giat beribadah pada sepuluh hari terakhir, terutama pada tanggal ganjil. Mereka mendambakan dan memburu malam spesial bernama Lailatul Qadar.

Semangat ini bukan tanpa dasar. Lailatul Qadar disebut dalam Al-Quran sebagai malam yang lebih baik dari seribu malam. Artinya, suatu amal kebaikan berlipat-lipat nilainya bila dilakukan di malam istimewa ini dibanding malam-malam biasa.

Meski begitu, tak ada kepastian tentang kapan persisnya Lailatul Qadar tiba. Al-Quran dan hadits pun tak menjelaskan tentang hal itu. Hakikat hari atau tanggal terjadinya Lailatul Qadar tetaplah menjadi misteri. Kondisi ini menyimpan hikmah, salah satunya agar semua orang tekun beribadah sepanjang Ramadhan tanpa mesti terikat waktu tertentu.

Namun demikian, Rasulullah memberi semacam kisi-kisi tentang kapan datangnya Lailatul Qadar. Pesan itu tampak dari hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim yang memerintahkan umat Islam berburu Lailatul Qadar pada sepuluh terakhir bulan Ramadan. Rasulullah sendiri meningkatkan intensitas ibadah malam hari pada sepuluh hari terakhir itu, bahkan tak segan membangunkan keluarganya.

Hadits lain yang diriwayatkan Imam al-Bukhari dari Aisyah radliyallahu ‘anha mengatakan, “Carilah Lailatul Qadar itu pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan).” Lailatul Qadar sebagai pengalaman spiritual juga pernah dirasakan oleh para sahabat Nabi. Ibnu Umar mengaku bermimpi sebagaimana mimpi-mimpi sahabat lain bahwa Lailatul Qadar terjadi pada tujuh hari terakhir.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News