Sejarah dan Asal-usul Onigiri Nasi Kepal Khas Jepang, Bekal para Samurai hingga Persembahan Dewa

onigiri nasi kepal khas jepang
Onigiri, nasi kepal khas Jepang. (Foto: Pixabay)

HALOJABAR.COM – Selain ramen, onigiri saat ini banyak disukai orang. Meski dengan bumbu minimalis, sajian satu ini tetap nikmat.

Onigiri adalah sebutan dalam bahasa Jepang untuk nasi kepal berbentuk segitiga. Onigiri dibuat ketika nasi masih panas. Bentuknya beragam. Penganan ini dapat ditemui dengan berbentuk bola, bulat, atau segitiga.

Persebaran nasi kepal ini cukup luas. Di Hong Kong, Cina, Taiwan, hingga Korea juga mengenal kudapan ini. Di Korea, Onigiri dikenal juga sebagai jumeok bap atau samgak gimbap yang artinya nasi kepal atau nasi segitiga rumput laut.

Baca Juga: Boneka Daruma, Jimat Keberuntungan Paling Populer di Jepang

Menurut cerita Onigiri terinspirasi dari mochi beras yang dikukus kemudian dikepal dan dipadatkan, konon sajian ini ditemukan sejak abad 1 SM.

Dahulu Onigiri dijadikan bekal bagi para prajurit dan samurai jaman perang antar klan di Jepang.

Para samurai menyimpan bola nasi yang dibungkus dengan selubung bambu sebagai bekal makan siang yang praktis dan cepat selama perang.

Selain Onigiri dikenal juga Omusubi, keduanya merupakan jenis makanan berupa nasi yang kemudian dikepal dan dipadatkan dengan tangan.

Baca Juga: Biiru Not a Sushi Bar Cafe Bergaya Gang Jepang di Bandung

Ada cerita yang menjelaskan asal muasal sajian ini tercipta, konon ada sebuah legenda para dewa di Jepang yakni dewa Takamimusubi dan Kamimusubi.

Diceritakan bahwa orang Jepang pada zaman dahulu mendewakan gunung dan mereka memakan nasi yang dikepal menjadi bentuk gunung dengan harapan mereka akan diberkahi oleh kekuatan sang dewa.

Penjelasan lain menyebutkan, pada Zaman Heian para bangsawan menyebut nasi kepal ini dengan sebutan omusubi, sedangkan rakyat biasa menyebutnya dengan Onigiri.

Baca Juga: Melihat Rumah Djaw Kie Song, Bangunan Kental Sejarah di Rengasdengklok

Selain itu, ada juga penjelasan yang menyebutkan bahwa dalam kata Onigiri mengandung makna memotong iblis atau membuang aura jahat atau kemalangan, sedangkan dalam kata omusubi terkandung makna menghubungkan takdir atau membangun pertemuan atau hubungan kemanusiaan yang baik.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News