Sejarah Masuknya Islam ke Tanah Air Indonesia

Sejarah Masuknya Islam ke Tanah Air Indonesia
Sejarah Masuknya Islam ke Tanah Air Indonesia. (pixabay)

HALOJABAR.COM – Berikut adalah ulasan tentang Sejarah Masuknya Islam ke Tanah Air Indonesia, yuk baca artikelnya.

Sejarah Masuknya Islam ke Tanah Air Indonesia

Banyak yang meyakini Barus di Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, salah satu bandar tertua di mana Islam pertama kali berlabuh. Pelabuhan Barus dikenal sejak masa awal masehi dan semakin berkembang pada era kenabian Muhammad Saw. abad ke-7.

Claudius Ptolemeus, ahli geografi Romawi pada 100–170 M, mencatat keberadaan Barousai. Kata Claude Guillot, arkeolog Prancis, dalam Lobu Tua: Sejarah Awal Barus, itu jika disepakati kalau Barousai yang ditulis Ptolemeus sebagai Barus.

Sayangnya, tidak ada penemuan yang tegas soal awal mula kedatangan Islam di Nusantara membuat pembahasannya belum tuntas. Selama ini pendapat soal kapan Islam menyebar dan dari mana datangnya selalu berputar pada hasil penelitian asing.

“Kita bisa melihatnya lagi sebagai orang yang tinggal di kepulauan Nusantara ini,” kata Bastian Zulyeno, ahli kajian Persia Universitas Indonesia, dalam dialog sejarah “Riwayat Masuknya Islam ke Nusantara” live di kanal Youtube dan Facebook Historia.id.

Menyebar Bertahap

Hingga saat ini masih menjadi perdebatan di kalangan para ahli mengenai kapan tepatnya Islam masuk ke Barus. “Bagaimana Islam hadir di Nusantara? Menurut sumber sudah cukup lama. Ada yang menganut sejak abad ke-7, tapi ini pembuktiannya bukan arkeologis,” kata Irmawati Marwoto, arkeolog Universitas Indonesia.

Tetapi berita Tiongkok yang mencatat hal itu. W.P. Groeneveldt dalam Nusantara dalam Catatan Tionghoa, menyebutkan kalau Ta-shih atau olehnya disebut Da-zi, merupakan nama yang umum digunakan untuk bangsa Arab dalam catatan-catatan sejarah Tiongkok.

Groeneveldt menjelaskan Da-zi berada di pantai barat Sumatra. Lokasi ini tak pernah dijelaskan dalam literatur geografi Tiongkok. Sepertinya tak ada perdagangan atau kontak dengan wilayah itu. Maka, ketika wilayah ini dijelaskan, seringkali disamakan dengan Persia atau mayoritas dengan Arabia.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News