Sejarah Masuknya Islam ke Tanah Air Indonesia

Sejarah Masuknya Islam ke Tanah Air Indonesia
Sejarah Masuknya Islam ke Tanah Air Indonesia. (pixabay)

“Dunia adalah laluan, kita akan kembali. Tidak ada yang tersisa dari manusia kecuali kemanusiaannya,” demikian bunyi puisi itu sebagaimana dikutip Bastian.

Bastian dan Ghilman menjelaskan, Firdawsi dalam kesusastraan Persia disebut sebagai Bapak Bahasa Persia. Mahakaryanya, Shah Nameh adalah tonggak sejarah kebangkitan bahasa Persia setelah kurang lebih tiga abad berada dalam bayangan bahasa Arab.

Sejak Islam muncul dan berkembang pertama kali di jazirah Arab, mulai muncul tantangan bagi para mubalig untuk membawa ajaran Islam keluar wilayah. Contoh penaklukkan wilayah yang dilakukan Islam secara masif adalah di Persia. Rencana penaklukkan atas wilayah ini bahkan sudah muncul pada masa kenabian Muhammad Saw.

“Zaman keemasan Islam ketika Islam berhasil menaklukkan Persia,” kata Bastian.

Persia merupakan peradaban yang sudah tua sekaligus kuat. Pada 2.500 SM mereka telah menjadi empire (kekaisaran). Itu pada saat di dunia hanya dikenal empat empire besar, yakni Romawi, Yunani, Tiongkok, dan Persia.

Menurut Azyumardi Azra dalam Jaringan Ulama Timur dan Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII, ekspansi Islam ke Persia dan Anak Benua India sepanjang masa Dinasti Umayah (660–749) memberikan dorongan baru kepada pelayaran Arab-Persia untuk menjelajah sampai ke Timur Jauh.

“Persia sampai abad ke-16, sebelum ditaklukkan Dinasti Safawiah, masih sebagai pusat ortodoksi Suni. Banyak ulama Suni itu orang Persia,” kata Bastian.

Mayoritas orang di Persia, kata Bastian, sebelum menjadi Syiah, menganut mazhab Syafi’i dan Hanafi. Orang Indonesia akhirnya pun banyak merujuk pada ilmuan Persia, seperti Al-Ghazali.*

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News