Sejarah Masuknya Islam ke Tanah Air Indonesia

Sejarah Masuknya Islam ke Tanah Air Indonesia
Sejarah Masuknya Islam ke Tanah Air Indonesia. (pixabay)

“Sepertinya, permukiman Arab telah ada di pantai barat Sumatra sejak lama. Akibatnya, sejumlah penulis Tionghoa menyamakan negara ini dengan Arabia,” tulis Groeneveldt seperti dilansir Halojabar.com dari historia.id.

Irma menjelaskan, permukiman Arab atau Persia berawal dari para pedagang yang menetap. Setelah menetap, pedagang-pedagang muslim itu membutuhkan tempat ibadah, karenanya membangun masjid di permukimannya.

“Jadi, ada proses cukup lama bagaimana Islam masuk ke seluruh wilayah Indonesia,” kata Irma.

Islam berkembang hingga abad ke-11 dibuktikan oleh nisan-nisan kuno di Barus. Ini diperkuat dengan keberadaan naskah-naskah dari masa Kerajaan Kadiri. “Sudah ada pengaruh bahasa Arab, sudah masuk di situ,” jelas Irma.

Pada abad ke-13, Islam mulai membentuk sistem kerajaan. Dibuktikan dengan adanya nisan Pasai dari 1297. “Pertama kali kerajaan Islam di Indonesia adalah Samudra Pasai. Sudah disebutkan ‘sultan’. Islam di sini sudah masuk secara politis,” kata Irma. Kemudian pada abad ke-15 mulai berdatangan para ulama. “Misalnya di Pasai ada ulama Persia datang, menjadi ulama di sana. Di Jawa juga ada,” kata Irma.

Dalam penelitiannya, batu nisan terawal dari masa masuknya Islam di Nusantara menunjukkan gaya budaya luar yang kental. Makin muda, nisan-nisan di makam Islam lebih bergaya Indonesia.

“Islam sudah datang untuk berdagang pada abad ke-7, membentuk kerajaan pada abad ke-13, berkembang ke seluruh Indonesia pada abad ke-15-16,” kata Irma. “Jadi, kita harus membedakan antara kapan Islam datang dan kapan Islam menyebar.”

Arab ke Persia Hingga Barus

Lalu dari mana datangnya? Menurut Bastian, dari fakta historis, artefak nisan, dan manuskrip, pengaruh Persia sangat kental.

“Kita juga kenal serapan dari bahasa Persia: nakhoda, jangkar, bandar, nisan. Ini menyerap dari bahasa Persia,” ujar Bastian.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News