Sejarah Uang di Dunia, Alat Tukar yang Populer di Era Modern

Sejarah Uang di Dunia
Sejarah Uang di Dunia. (Pixabay)

Kemudian, muncul uang logam pada 1000 SM di Tiongkok. Logam dipilih karena memiliki nilai yang tinggi dan digemari secara umum, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, tahan lama, mudah untuk dipindah-pindahkan, dan tidak mudah rusak.

Emas dan perak dijadikan sebagai alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut. Uang perak dan emas juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money). Uang penuh berarti nilai intrinstik (nilai bahan) uang setara dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut).

Ketika itu, setiap orang memiliki hak untuk menempa uang, menjual, melebur, atau memakainya. Juga memiliki hak tidak terbatas untuk menyimpannya. Seiring waktu, muncul anggapan bahwa jika kebutuhan uang logam semakin tinggi. tetapi jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas.

Transaksi besar juga kesulitan jika menggunakan uang logam. Oleh sebab itu, muncullah uang kertas. Uang kertas, pertama kali digunakan oleh masyarakat Tiongkok pada Dinasti Tang.

Pada awalnya, uang kertas dijadikan sebagai bukti kepemilikan emas dan perak alat atau perantara untuk melakukan transaksi.

Sederhananya, uang kertas (sebagai bukti transaksi) yang beredar saat itu merupakan uang yang dijamin 100% emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak yang kapan pun dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya.

Lambat laun, masyarakat tidak lagi menggunakan emas sebagai alat tukar, melainkan dengan bukti-bukti tersebut sebagai alat tukar.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News