Ragam  

Seperti Apa Film Call Me Kuchu?

ilustrasi film dokumenter
ilustrasi film dokumenter

David Kato kemudian mendengar dari Dr Sylvia Tamale yang menjelaskan bahwa pada bulan Maret 2009, Family Life Network mengundang para pemimpin evangelis dari Amerika Serikat untuk memperingatkan masyarakat Uganda tentang dugaan ancaman homoseksual dari luar negeri.

Senada dengan itu, pendeta lain bernama HM Nyanzi mengatakan bahwa homoseksualitas bertentangan dengan firman Tuhan karena bertentangan dengan reproduksi.

Sementara itu, Rolling Stone menerbitkan gambar bagian kedua dan Gilles membanggakannya sebagai sebuah pencapaian. David mengajukan banding ke biro lokal Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB.

Uskup Senyonjo mengklaim bahwa dia dipecat dari Gereja Uganda karena dukungannya terhadap kaum homoseksual, meskipun gereja mengklaim bahwa hal itu karena partisipasinya dalam pentahbisan seorang pria untuk menjadi uskup di sebuah gereja yang bukan merupakan anggota Gereja Uganda.

Dalam kasus lain, ada persidangan kedua, dan hakim memutuskan bahwa surat kabar tersebut tidak diperbolehkan menerbitkan gambar, nama, dan alamat kaum homoseksual. David dan teman-temannya mengadakan pesta–peragaan busana di mana mereka melakukan crossdress untuk merayakan kemenangan mereka.

David dibunuh dalam serangan homofobik yang menghancurkan. Pengunjuk rasa anti-gay mengganggu pemakaman. Tetap saja, teman-temannya mengadakan pesta untuk menghormatinya setelah pemakaman. Di New York City, aktivis LGBT juga menghormati kematiannya, mengutuk pendeta Lou Engle dan Scott Lively karena diduga mempromosikan homofobia di Uganda.

Sementara itu, Gilles dari Rolling Stone tidak menyesal dan tidak bertanggung jawab atas kematiannya. Teman-teman David takut akan kemungkinan terburuk dalam hidup mereka. Namun, karena tekanan internasional, undang-undang anti-gay tidak disahkan.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News