HALOJABAR.COM– Dalam industri otomotif, istilah SOHC (Single Overhead Camshaft) dan DOHC (Double Overhead Camshaft) sering kali muncul ketika membahas desain dan teknologi mesin motor.
SOHC dan DOHC merujuk pada konfigurasi katup dalam mesin, yang mempengaruhi performa dan karakteristik mesin tersebut. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan perbedaan antara SOHC dan DOHC pada motor dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja mesin.
1. Konfigurasi Katup
Perbedaan utama antara SOHC dan DOHC terletak pada jumlah camshaft atau poros engkol yang mengendalikan katup dalam mesin. Pada mesin SOHC, hanya terdapat satu poros engkol yang mengendalikan baik katup hisap (intake) maupun katup buang (exhaust). Sedangkan pada mesin DOHC, terdapat dua poros engkol terpisah, yang masing-masing mengendalikan katup hisap dan katup buang.
2. Jumlah Katup
Karena perbedaan dalam konfigurasi katup, mesin DOHC umumnya memiliki lebih banyak katup daripada mesin SOHC. Mesin SOHC biasanya memiliki dua katup per silinder, yaitu satu katup hisap dan satu katup buang.
Di sisi lain, mesin DOHC sering kali memiliki empat katup per silinder, dengan dua katup hisap dan dua katup buang. Jumlah katup yang lebih banyak pada mesin DOHC memungkinkan aliran udara dan bahan bakar yang lebih baik ke dalam ruang bakar, meningkatkan efisiensi pembakaran dan performa mesin.
3. Timing dan Kontrol Katup
Salah satu keuntungan DOHC adalah kemampuan untuk mengontrol katup secara independen. Dalam mesin DOHC, setiap poros engkol memiliki camshaft yang khusus mengontrol katup hisap dan katup buang.
Hal ini memungkinkan timing yang lebih presisi dan kontrol yang lebih baik terhadap bukaan dan penutupan katup. Dalam mesin SOHC, satu poros engkol harus mengendalikan kedua katup, yang dapat membatasi fleksibilitas dalam pengaturan timing dan pergerakan katup.
