4. Performa dan Rentang Putaran Mesin
Karena kontrol yang lebih baik terhadap katup dan efisiensi aliran udara, mesin DOHC cenderung memberikan performa yang lebih baik dibandingkan dengan mesin SOHC.
Mesin DOHC mampu menghasilkan tenaga dan torsi yang lebih tinggi pada kecepatan putaran tinggi, sementara mesin SOHC cenderung memiliki karakteristik yang lebih baik pada kecepatan putaran menengah atau rendah.
5. Kompleksitas dan Biaya Produksi
Mesin DOHC umumnya lebih kompleks dalam desain dan konstruksinya daripada mesin SOHC. Keberadaan poros engkol dan camshaft ganda membutuhkan lebih banyak komponen dan pemrosesan dalam produksinya.
Akibatnya, mesin DOHC cenderung lebih mahal untuk diproduksi daripada mesin SOHC. Namun, dengan perkembangan teknologi dan efisiensi produksi, perbedaan biaya antara keduanya telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir.
Pilihan antara mesin SOHC dan DOHC tergantung pada preferensi dan kebutuhan pengguna. Mesin DOHC biasanya lebih diunggulkan oleh mereka yang menginginkan performa tinggi dan kinerja mesin yang lebih baik pada kecepatan tinggi.
Namun, mesin SOHC masih menjadi pilihan yang populer, terutama untuk aplikasi sehari-hari dan mesin yang lebih sederhana. Dalam akhirnya, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor tersebut saat memilih motor dengan mesin SOHC atau DOHC.***
