Update Gempa Maroko, Tim Penyelamat Kesulitan Evakuasi Korban yang Terjebak di Puing Bangunan

Update Gempa Maroko, Tim Penyelamat Kesulitan Evakuasi Korban yang Terjebak di Puing Bangunan
Update Gempa Maroko, Tim Penyelamat Kesulitan Evakuasi Korban yang Terjebak di Puing Bangunan (Pixabay)

HALOJABAR.COM – Tim penyelamat gempa Maroko pada Minggu 10 September 2023 terus berupaya menyisir korban yang selamat dari gempa bumi paling mematikan tersebut di antara reruntuhan dan puing bangunan.

Diketahui, gempa darat mengguncang Maroko pada Sabtu 9 September 2023 usai lebih dari enam dekade tak ada bencana serupa. Akibat musibah ini, lebih dari 2.059 orang tewas di beberapa desa di pegunungan dekat Marrakesh.

Sebagaimana dikutip melalui ANTARA, saat ini banyak orang yang akhirnya mengungsi dan tidur di tempat terbuka setelah gempa berkekuatan 6,8 skala Richter terjadi pada Jumat malam.

Sementara tim penyelamat yang berdatangan ke tempat kejadian, menghadapi tantangan untuk mencapai desa-desa yang terkena dampak paling parah di High Atlas, sebuah pegunungan terjal di mana pemukiman seringkali terpencil dan banyak rumah hancur.

Setelah kejadian, terdapat juga bongkahan besar tebing pecah dan jatuh ke jalan dekat Moulay Brahim, sebuah desa sekitar 40 km (25 mil) selatan Marrakesh, sebagian menghalangi jalan berkelok-kelok yang menghubungkan kota tersebut ke Pegunungan Atlas.

“Masih banyak orang yang tertimbun reruntuhan. Orang-orang masih mencari orang tuanya,” kata Adeeni Mustafa, seorang warga di kawasan Asni, kepada Reuters, sambil berdiri di tepi jalan yang sebagian tertutup batu besar.

“Ada banyak jalan yang ditutup.”

Di Moulay Brahim, tenda darurat telah didirikan di lapangan sepak bola. Warga mendapatkan selimut usai bermalam di luar.

Angka terbaru Kementerian Dalam Negeri Maroko menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 2.012 orang, dengan 2.059 orang terluka, termasuk 1.404 orang dalam kondisi kritis.

Maroko telah mengumumkan tiga hari berkabung dan Raja Mohammed VI menyerukan agar doa bagi orang yang meninggal dunia diadakan di masjid-masjid di seluruh negeri pada hari Minggu.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan lebih dari 300.000 orang terkena dampak bencana tersebut.

“Waktu 24 hingga 48 jam ke depan akan sangat penting dalam hal penyelamatan nyawa,” kata Caroline Holt, direktur operasi global Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, dalam sebuah pernyataan.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News