Update Gempa Maroko, Tim Penyelamat Kesulitan Evakuasi Korban yang Terjebak di Puing Bangunan

Update Gempa Maroko, Tim Penyelamat Kesulitan Evakuasi Korban yang Terjebak di Puing Bangunan
Update Gempa Maroko, Tim Penyelamat Kesulitan Evakuasi Korban yang Terjebak di Puing Bangunan (Pixabay)

Desa Tansghart di daerah Ansi, di sisi lembah tempat jalan dari Marrakesh naik ke High Atlas, merupakan desa yang paling parah terkena dampak dari beberapa desa yang dikunjungi oleh wartawan Reuters pada hari Sabtu.

Rumah-rumahnya yang indah, menempel di lereng bukit yang curam, retak akibat tanah yang berguncang. Yang masih berdiri hanyalah bongkahan tembok atau plester yang hilang. Dua menara masjid roboh.

Abdellatif Ait Bella, seorang buruh, terbaring di tanah, hampir tidak bisa bergerak atau berbicara, kepalanya diperban karena luka akibat jatuhnya puing-puing.

“Kami tidak punya rumah untuk menampungnya dan tidak punya makanan sejak kemarin,” kata istrinya Saida Bodchich, khawatir akan masa depan keluarga mereka yang beranggotakan enam orang, yang satu-satunya pencari nafkah mereka sangat menderita. “Kita tidak bisa mengandalkan siapa pun kecuali Tuhan.”

Desa tersebut sudah berduka atas 10 kematian termasuk dua gadis remaja, kata seorang warga.

MENARIK ORANG YANG SURVIVOR DARI PUING-PUING

Ada harapan bahwa lebih banyak orang yang selamat dapat ditemukan.

Rekaman yang diambil pada hari Sabtu di Moulay Brahim, menunjukkan tim penyelamat menarik seseorang dari reruntuhan. Dua penyelamat saling berpelukan saat orang tersebut dibawa dengan tandu.

Pusat gempa berada sekitar 72 km (45 mil) barat daya Marrakesh, kota yang dicintai warga Maroko dan turis asing karena masjid abad pertengahan, istana, dan seminari yang dihiasi dengan ubin mosaik berwarna cerah di tengah labirin gang-gang berwarna merah jambu.

Kawasan tua Marrakesh mengalami kerusakan parah. Keluarga-keluarga berkerumun di jalan, khawatir rumah mereka tidak lagi aman untuk kembali.

“Saya tidak bisa tidur di sana. Saya meminta pihak berwenang untuk membantu saya dan mendatangkan seorang ahli untuk menilai apakah saya bisa kembali ke rumah atau tidak,” kata Mouhamad Ayat Elhaj, 51, di jalan bersama keluarganya di dekat kota tua. “Jika ada risiko, saya tidak akan kembali ke rumah,” ujarnya.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News